Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaslu: Logistik Yahukimo Terlambat, KPU Lakukan Pelanggaran

Kompas.com - 09/04/2014, 14:18 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -- Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Muhammad mengatakan, keterlambatan logistik di 35 distrik di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua, adalah tanggung jawab Komisi Pemilihan Umum (KPU). Menurutnya, sebagai pengendali produksi dan distribusi surat suara, KPU telah melakukan pelanggaran.

"Yang paling bertanggung jawab adalah KPU Pusat karena logistik itu berawal dari Imam Bonjol (KPU Pusat). Dan Bawaslu memastikan itu adalah bentuk pelanggaran karena menyebabkan pemungutan suara di sana tidak dilaksanakan pukul 07.00 waktu setempat," ujar Muhammad,  ketika dihubungi dari Jakarta, Rabu (9/4/2014).

Ia mengatakan, pihaknya telah mendapatkan laporan dari Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Yahukimo, Selasa (8/4/2014) malam, soal keterlambatan distribusi logistik pemilu. Muhammad menyesalkan KPU tidak dapat mengantisipasi keterlambatan logistik di sejumlah daerah tertentu yang rawan.

Seharusnya, kata dia, KPU mampu mengantisipasi kerawanan distribusi logistik, terutama di daerah-daerah dengan medan geografis yang sulit.

"Tentunya KPU harus memberikan prioritas pada daerah-daerah yang diprediksi akan ada hambatan pengiriman seperti Yahukimo ini," kata dia.

Muhammad meminta KPU segera menetapkan waktu pelaksanaan pemungutan suara susulan di 35 distrik tersebut. Jika memungkinkan, katanya, keterlambatan tidak melampaui batas waktu 24 jam.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 35 dari 51 distrik di Kabupaten Yahukimo, Papua, belum menerima logistik, khususnya surat suara dan formulir karena pesawat yang membawa logistik tersebut terhambat cuaca buruk. Dua pesawat sipil dan dua pesawat militer, yang diberangkatkan dari Bandara Wamena dan Bandara Dekai, terpaksa kembali lagi ke bandara karena cuaca buruk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Nasional
Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Nasional
Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Nasional
Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Nasional
DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

Nasional
Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Nasional
Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

Nasional
DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

Nasional
Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Nasional
Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Nasional
Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Nasional
Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com