Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penghitungan Suara di TPS, DPR Dulu atau DPRD?

Kompas.com - 09/04/2014, 09:21 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Di bilik suara Pemilihan Umum Legislatif 2014, Rabu (9/4/2014) hari ini, setiap pemilih menerima empat surat suara masing-masing untuk DPR, DPRD tingkat 1, dan DPRD tingkat 2. Kecuali pemilih di Ibu Kota Jakarta yang hanya menerima 3 surat suara karena tidak memilih anggota DPRD tingkat 2. 

Semua surat suara tersebut akan dihitung setelah pemungutan suara ditutup serentak pukul 13.00 WIB sesuai daerah masing-masing. Lantas surat suara mana dulu yang akan dihitung?

Sesuai Peraturan KPU No 5 tentang Perubahan atas PKPU No 26 tahun 2013 tentang Pemungutan Suara, penghitungan surat suara dilakukan secara berurutan atau berjenjang. Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU) mengingatkan agar petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) mengetahui betul urutan tersebut.

Penghitungan dimulai untuk surat suara pemilu anggota DPR RI (warna kuning), lalu surat suara pemilu anggota DPD (merah), terakhir surat suara pemilu anggota DPRD Provinsi (biru), dan DPRD Kabupaten atau Kota (hijau).

"Untuk rekapitulasi pertama DPR. Setelah selesai lalu ditulis di Formulir C1 plano dan saat itu juga segera disalin ke Formulir C1 folio. Kemudian penghitungan surat suara DPD, lalu DPRD Provinsi, dan terakhir DPRD Kabupaten atau Kota," kata Komisioner KPU Hadar Nafis Gumay di KPU, Selasa (8/4/2014) kemarin.

Dalam pelaksanaannya, petugas KPPS harus menggelar penghitungan suara secara terbuka, di tempat yang terang atau yang mendapat penerangan cukup serta dicatat dengan tulisan yang jelas dan terbaca pada Model C1 DPR Plano, Model C1 DPD Plano, Model C1 DPRD Provinsi Plano, Model C1 DPRD Kabupaten/Kota Plano yang ditempelkan pada papan yang telah disediakan.

Hadar menjelaskan prosedur penghitungan perolehan suara satu per satu sampai selesai sesuai dengan tingkatan parlemen, yang bertujuan untuk menekan potensi kecurangan dengan menyalin angka perolehan yang berbeda dari plano ke folio.

Secara psikologis, masih kata Hadar, penghitungan secara berjenjang berpengaruh pada pengawasan yang dilakukan kelompok masyarakat sipil dan panitia pengawas untuk dapat bertahan di TPS hingga perhitungan selesai dilakukan.

Selain itu, Hadar mengingatkan kepada seluruh petugas KPPS untuk menyalin sendiri hasil perolehan suara ke dalam form yang disediakan dengan menggunakan tulisan tangan langsung dan tidak boleh diserahkan kepada saksi parpol atau pengawas.

Penghitungan suara dimulai pukul 13.30 waktu setempat atau 30 menit setelah pemungutan suara ditutup. KPPS harus lebih dulu menghitung dan mencatat jumlah pemilih yang memberikan suara berdasarkan salinan Daftar Pemilih Tetap, Daftar Pemilih Tambahan, Daftar Pemilih Khusus serta Daftar Pemilih Khusus Tambahan atau pemilih menggunakan KTP dan KK.

Petugas KPPS juga menghitung dan mencatat jumlah surat suara yang tidak terpakai, jumlah surat suara yang dikembalikan oleh pemilih karena rusak atau salah dalam cara memberikan suara, jumlah sisa surat suara cadangan, dan jumlah surat suara yang digunakan yang berisi surat suara sah dan tidak sah.(Yogi Gustaman)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Nasional
Targetkan Sertifikasi 126 Juta Lahan, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Targetkan Sertifikasi 126 Juta Lahan, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Nasional
BNPT Apresiasi 18 Pengelola Objek Vital Strategis dan Transportasi

BNPT Apresiasi 18 Pengelola Objek Vital Strategis dan Transportasi

Nasional
Kemenpan-RB Harapkan Pendaftaran CASN Segera Dibuka, Instansi Diminta Kebut Isi Rincian Formasi

Kemenpan-RB Harapkan Pendaftaran CASN Segera Dibuka, Instansi Diminta Kebut Isi Rincian Formasi

Nasional
Pimpinan MPR Minta Pemerintah Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pimpinan MPR Minta Pemerintah Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Penyidik KPK Bawa 3 Koper dan 1 Ransel Usai Geledah Ruangan Kesetjenan DPR

Penyidik KPK Bawa 3 Koper dan 1 Ransel Usai Geledah Ruangan Kesetjenan DPR

Nasional
Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

Nasional
Beri Pesan ke Timnas U-23, Wapres: Lupakan Kekalahan dari Uzbekistan, Kembali Semangat Melawan Irak

Beri Pesan ke Timnas U-23, Wapres: Lupakan Kekalahan dari Uzbekistan, Kembali Semangat Melawan Irak

Nasional
KPK Sebut Bupati Mimika Akan Datang Menyerahkan Diri jika Punya Iktikad Baik

KPK Sebut Bupati Mimika Akan Datang Menyerahkan Diri jika Punya Iktikad Baik

Nasional
Jokowi: 'Feeling' Saya Timnas U-23 Bisa Masuk Olimpiade

Jokowi: "Feeling" Saya Timnas U-23 Bisa Masuk Olimpiade

Nasional
Tolak PKS Merapat ke Prabowo, Gelora Diduga Khawatir soal Jatah Kabinet

Tolak PKS Merapat ke Prabowo, Gelora Diduga Khawatir soal Jatah Kabinet

Nasional
PKS Pertimbangkan Wali Kota Depok Maju Pilkada Jabar

PKS Pertimbangkan Wali Kota Depok Maju Pilkada Jabar

Nasional
Jemaah Umrah Indonesia Diizinkan Masuk Arab Saudi Lebih Cepat

Jemaah Umrah Indonesia Diizinkan Masuk Arab Saudi Lebih Cepat

Nasional
Pemerintahan Prabowo-Gibran Diprediksi Mirip Periode Kedua Jokowi

Pemerintahan Prabowo-Gibran Diprediksi Mirip Periode Kedua Jokowi

Nasional
Kasus Eddy Hiariej Mandek, Wakil Ketua KPK Klaim Tak Ada Intervensi

Kasus Eddy Hiariej Mandek, Wakil Ketua KPK Klaim Tak Ada Intervensi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com