Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Mau Ditertawakan, Bawaslu Enggan Pidanakan Pelibatan Anak dalam Kampanye

Kompas.com - 25/03/2014, 19:36 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Badan Pengawas Pemilu Nelson Simanjuntak mengatakan, Komisi Pemilihan Umum hanya bisa mengenakan sanksi administrasi kepada partai yang melakukan penyalahgunaan anak dalam kampanye. Menurutnya, Komisi Perlindungan Anak Indonesia yang seharusnya mengajukan masalah pidana terhadap partai tersebut.

"Terkait penyalahgunaan anak, harusnya KPAI yang tegakkan sanksi pidana," ujar Nelson di Gedung Bawaslu, Jakarta Pusat, Senin (25/3/2014).

Nelson mengatakan, Bawaslu memang bertanggung jawab pada pelaksanaan pemilu. Namun, saat terkait masalah penyalahgunaan anak dalam kampanye, hal tersebut merupakan tanggung jawab KPAI. "Kalau kami menindaklanjuti, kami bakal jadi tertawaan," ujarnya.

Kasus penyalahgunaan anak dalam pemilu, kata Nelson, merupakan pelanggaran yang paling banyak dilakukan partai politik dalam kampanye pemilihan calon anggota legislatif tahun ini. Hampir di semua daerah terdapat pelanggaran tersebut. Ia mengatakan, tidak ada larangan bagi orangtua untuk tidak membawa anak-anaknya ke area kampanye. Untuk menindak orangtua tersebut, Bawaslu kembali menunjuk KPAI sebagai pihak yang lebih bertanggung jawab.

Di luar itu, Nelson menyayangkan pernyataan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta, yang sengaja melibatkan anak-anak dalam kampanye PKS sebagai pendidikan politik sejak dini. Padahal, menurut Nelson, banyak dampak negatif dari pelibatan anak-anak ini. Menurut Nelson, kampanye dapat mengganggu kondisi psikologis anak-anak, selain dapat mengganggu kesehatan anak itu sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com