Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Anas "Mematikan" bagi Partai Demokrat

Kompas.com - 23/03/2014, 18:00 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Demokrat dikatakan mengalami guncangan (turbulensi) keras menjelang Pemilihan Umum 2014. Direktur Eksekutif The Political Literacy Institute, Gun Gun Heryanto, mengatakan, turbulensi yang paling keras muncul dari mantan kader-kader Demokrat sendiri, terutama mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.

"Kondisi Anas ini ya bisa bertahap menjadi serangan yang cukup mematikan bagi Partai Demokrat," kata Gun Gun di Jakarta, Minggu (23/3/2014).

Menurut Gun Gun, meskipun raganya terpenjara, Anas masih piawai mengonstruksikan opini yang menyerang Partai Demokrat yang kini dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono. Anas mulai menyeret nama SBY dan putranya, Edhie Baskoro Yudhoyono, dalam kasus hukum yang menjeratnya.

"Ini kan politik, soal persepsi dan bukan semata-mata soal legal formalistik. Pada saat itu terus dimainkan, ini menjadi delegitimasi terlepas dari apakah hukum sudah menyatakan betul atau tidak," ujar Gun Gun.

Hingga saat ini, katanya, pertempuran SBY dengan Anas belum tuntas. Kondisi tersebut, menurut Gun Gun, akan merugikan Partai Demokrat. Dia juga menilai Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat tidak bisa mengalahkan opini negatif yang berkembang selama ini.

"Konvensi tidak bisa menjadi counter opini yang kuat karena konvensi sendiri tidak memiliki resonansi yang memadai," ucapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, seusai diperiksa pada Jumat (21/2/2014), Anas meminta KPK menelusuri kemungkinan adanya aliran dana Century kampanye Partai Demokrat untuk pemilihan presiden pada 2009.

Pengacara Anas, Firman Wijaya, mengaku punya data yang menunjukkan indikasi tersebut. Firman juga menyeret nama Yudhoyono. Menurut Firman, kliennya mengaku bahwa uang muka untuk pembelian mobil Harrier yang kini dipermasalahkan KPK berasal dari Yudhoyono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com