Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Effendi Simbolon: Yang Pamrih sama Jokowi Akan Kecewa

Kompas.com - 22/03/2014, 17:05 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Penetapan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai calon presiden dilakukan sehari setelah Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri bertemu dengan sejumlah pengusaha.

Penetapan tersebut dipertanyakan lantaran muncul dugaan bahwa Jokowi akan tersandera para pengusaha. Terkait hal itu, Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI-P Effendi Simbolon menegaskan bahwa Jokowi bukanlah tipikal pemimpin yang akan tersandera oleh kepentingan bisnis.

"Yang berharap ada pamrih kepada Jokowi, akan kecewa. Kalau dia dibantu dengan pamrih, dia punya alert cukup tinggi," ujar Effendi di Jakarta, Sabtu (22/3/2014).

Effendi memuji kesederhanaan yang dimiliki oleh Jokowi. Dengan kesederhanaannya itu, lanjut Effendi, Jokowi memiliki kepekaan tinggi terhadap orang-orang di sekitarnya. Jokowi dinilai membedakan orang-orang yang memiliki agenda terselubung dengan berada di dekatnya.

Menurut Effendi, para pengusaha merapat ke PDI-P memang karena memiliki keinginan mendukung partainya. Pertemuan Megawati dengan para pengusaha itu pun sudah dirancang jauh hari, tetapi baru terlaksana pada 13 Maret.

Effendi tak menampik bahwa PDI-P menerima sejumlah bantuan dari para pengusaha. "Kami boleh saja menerima bantuan, selama batasannya dipenuhi. Tidak ada kontrak-kontrakan. Bisa dilihat ke Pak Jokowi, selama memimpin Jakarta, apa ada yang bisa kendalikan dia?" imbuh anggota Komisi VII DPR ini.

Diberitakan sebelumnya, Megawati menerima sekitar 60 pengusaha di Kantor DPP PDI-P di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (13/3/2014) malam. Acara ini digelar berdasarkan permintaan para pengusaha yang bergerak di berbagai bidang tersebut.

Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Tjahjo Kumolo menjelaskan, dalam pertemuan itu, pihaknya akan memberi paparan mengenai mengenai platform partai dan sejumlah program ketika PDI-P menang dalam pemilu dan berkuasa.

Ia tak menampik jika ada keinginan dari para pengusaha untuk membantu PDI-P. Dari jumlah tersebut, sekitar 60 orang merupakan pengusaha muda yang sebagian besar berasal dari DKI Jakarta.

Menurut Tjahjo, pertemuan ini sepenuhnya diinisiasi oleh para pengusaha. Keesokannya, Jokowi mendeklarasikan diri telah mendapat mandat dari Megawati untuk menjadi capres 2014. Jokowi pun menyatakan siap melaksanakan mandat tersebut.

Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif, mengingatkan Jokowi untuk menghindari "pengusaha hitam" terkait pencapresannya.

"Jangan nanti di belakangnya ada pengusaha hitam. Itu harus dihindari," kata Buya, seusai menghadiri diskusi di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Rabu (19/3/2014).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MKD Dinilai Bebani DPR Periode Mendatang Jika Tak Menindak Anggota Dewan Pemain Judi Online

MKD Dinilai Bebani DPR Periode Mendatang Jika Tak Menindak Anggota Dewan Pemain Judi Online

Nasional
Belajar dari 2020, Bawaslu Wanti-wanti Kepala Desa dan ASN Tak Berpihak pada Pilkada 2024

Belajar dari 2020, Bawaslu Wanti-wanti Kepala Desa dan ASN Tak Berpihak pada Pilkada 2024

Nasional
Kejagung Bakal Tuntut Pelaku Judi Online dengan Hukuman Maksimal

Kejagung Bakal Tuntut Pelaku Judi Online dengan Hukuman Maksimal

Nasional
MKD Didesak Pecat 82 Anggota DPR yang Main Judi 'Online'

MKD Didesak Pecat 82 Anggota DPR yang Main Judi "Online"

Nasional
Menakar Peluang Kerja Sama PKB dan PDI-P pada Pilkada Jakarta, Terbentuk Poros Ketiga?

Menakar Peluang Kerja Sama PKB dan PDI-P pada Pilkada Jakarta, Terbentuk Poros Ketiga?

Nasional
PSU 863 TPS di Gorontalo, KPU Klaim Ribuan KPPS Telah Direkrut dalam 5 hari

PSU 863 TPS di Gorontalo, KPU Klaim Ribuan KPPS Telah Direkrut dalam 5 hari

Nasional
KPU Sebut 5 Parpol Kurang Caleg Perempuan Sudah Perbaiki Daftar Calon untuk PSU Gorontalo

KPU Sebut 5 Parpol Kurang Caleg Perempuan Sudah Perbaiki Daftar Calon untuk PSU Gorontalo

Nasional
Bawaslu Soroti Potensi Ketidakakuratan Daftar Pemilih Pilkada 2024

Bawaslu Soroti Potensi Ketidakakuratan Daftar Pemilih Pilkada 2024

Nasional
Novel Baswedan Sampai Mantan 'Raja OTT' Akan Daftar Capim KPK

Novel Baswedan Sampai Mantan "Raja OTT" Akan Daftar Capim KPK

Nasional
Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P pada Pilkada Jakarta

Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P pada Pilkada Jakarta

Nasional
Datang ke Istana, Bamsoet Lapor Persiapan Sidang Tahunan MPR Terakhir Jokowi

Datang ke Istana, Bamsoet Lapor Persiapan Sidang Tahunan MPR Terakhir Jokowi

Nasional
Wapres Peringatkan Limbah B3 Tak Bisa Dibuang Sembarangan

Wapres Peringatkan Limbah B3 Tak Bisa Dibuang Sembarangan

Nasional
Produksi Karpet Mobil Ternama Dunia Dibuat di Pasuruan, Wapres: Tinggal Buat Mobilnya...

Produksi Karpet Mobil Ternama Dunia Dibuat di Pasuruan, Wapres: Tinggal Buat Mobilnya...

Nasional
Tak Hanya Segelintir, Ternyata Ada 82 Anggota DPR RI yang Main Judi Online

Tak Hanya Segelintir, Ternyata Ada 82 Anggota DPR RI yang Main Judi Online

Nasional
Pusat Data Nasional Jebol: Menkominfo Mundur atau Dimaklumi?

Pusat Data Nasional Jebol: Menkominfo Mundur atau Dimaklumi?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com