Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aburizal Tak Permasalahkan Jusuf Kalla Jadi Cawapres Jokowi

Kompas.com - 18/03/2014, 22:18 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie tidak mempermasalahkan bila mantan Ketua Umum Golkar Jusuf Kalla digaet menjadi calon wakil presiden bersama calon presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo. "Tidak masalah, silakan," ujar Aburizal seusai mengikuti kampanye terbuka di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (18/3/2014).

Menurut Aburizal, Jusuf Kalla tidak harus keluar sebagai kader Golkar jika digaet partai lain, termasuk oleh Jokowi untuk jadi cawapres. "Bagi Golkar tidak apa-apa, tidak (harus keluar). Tidak ada peraturannya begitu," kata capres dari Partai Golkar tersebut.

Meski demikian, ia mengatakan bahwa kader Golkar harus mundur dari jabatan strukturalnya jika hendak mencalonkan menjadi presiden atau wakil presiden RI di luar partai berlambang beringin tersebut.

Secara terpisah, pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada, Arie Sudjito, mengatakan bahwa Jusuf Kalla atau JK dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD merupakan sosok yang ideal untuk menjadi pendamping Jokowi. Menurut Arie, JK merupakan tokoh yang dapat diterima semua partai politik dan dapat menciptakan kombinasi calon pemimpin tua dan muda saat dipasangkan dengan Jokowi. Selain itu, kata Arie, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD juga relatif dapat diterima semua partai politik dan memiliki citra bersih dari praktik korupsi.

Saat ini JK tercatat sebagai juru kampanye nasional Golkar. Sebelumnya, Wakil Presiden RI periode 2004-2009 tersebut menyatakan bersedia menjadi bakal calon dari Partai Kebangkitan Bangsa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com