Menurut Surya, hubungan komunikasi antarpartai yang semakin terbuka membuat publik akan melihat hubungan baik di antara politisi. ”Publik akan kembali percaya kepada cara-cara berpolitik yang santun,” ujarnya.
Apa yang dibicarakan dari pertemuan itu, menurut Surya, tidak ada percakapan khusus soal koalisi Nasdem-PDI-P.
Partai Kebangkitan Bangsa juga tengah menjajaki kemungkinan untuk berkoalisi dengan PDI-P. Selain sama-sama memperjuangkan rakyat kecil dan kebinekaan Indonesia, kedua partai dinilai memiliki kedekatan sejarah sejak lama.
”Kami punya sejarah yang dekat dan sama-sama berbasis masyarakat kecil di desa-desa. Jika bergabung, PKB dan PDI-P memiliki komposisi religius-nasionalis,” kata Ketua DPP PKB Saiful Bahri Anshori di Jakarta.
Meski belum dibicarakan secara resmi, menurut Saiful, PDI-P menjadi salah satu partai yang berpotensi diajak berkoalisi. ”Itu bagian dari komunikasi politik kami untuk pilpres nanti,” katanya.
Sebelumnya, PKB menggadang-gadang tiga calon presiden, yaitu mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan musisi dangdut Rhoma Irama.
Calon presiden dari Partai Hati Nurani Rakyat Wiranto juga melihat persaingan pemilu bukan sebagai perang.
Ketika ditanya soal pencalonan Joko Widodo sebagai presiden oleh PDI-P, dia menegaskan bahwa pihaknya tidak menyiapkan strategi khusus. ”Kita itu bukan sedang perang,” ujar Wiranto seusai menggelar rangkaian kampanye di Kabupaten Karanganyar dan Wonogiri, Jawa Tengah.
Wiranto juga mengingatkan, siapa pun yang terbaik bagi bangsa dan dari partai apa pun bisa maju sebagai calon presiden. Pihaknya tidak menganggap majunya Jokowi dalam pemilu presiden mendatang sebagai masalah.
Sementara itu, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dalam kampanye umum terbuka di Lapangan Pancasila, Surabaya, Jawa Timur, menegaskan bahwa dirinya telah memenuhi keinginan rakyat yang meminta agar mengusung kader PDI-P Joko Widodo sebagai calon presiden.
Kini, Megawati meminta rakyat untuk memberikan suaranya bagi Jokowi agar terpilih menjadi presiden. ”Kalau sampai (Jokowi) tidak jadi presiden, itu bukan salah saya. Itu salah kalian semua karena apa yang diminta sudah saya berikan, tapi tidak dijaga. Saya kasih si kerempeng ini. Biar kerempeng, dia itu banteng. Jadi sekarang bantu dia,” katanya disambut tepuk tangan.
Kampanye di Surabaya ini menjadi kampanye perdana yang dipimpin Megawati. Wali Kota Surabaya yang juga kader PDI-P, Tri Rismaharini, mendampingi.
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono turun berkampanye di Lapangan Pendowoharjo, Sewon, Bantul. Dia didampingi Ny Ani Yudhoyono, Edhie Baskoro Yudhoyono, Pramono Edhie Wibowo, dan petinggi partai lain.
Dalam orasinya, SBY menyampaikan keberhasilan program-program pembangunan di masa pemerintahannya sebagai presiden selama dua periode.