Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya Kira Semua Orang Setuju kalau Jokowi Pantas Menjadi Presiden"

Kompas.com - 08/03/2014, 13:05 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis


AMBON,KOMPAS.com — Ratusan orang dari berbagai kelompok mahasiswa dan masyarakat di Ambon mendeklarasikan berdirinya relawan Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadi Presiden RI periode 2014-2019. Deklarasi dilakukan di Kawasan Pattimura Park, Sabtu (8/3/2014).

Pantauan Kompas.com di kawasan Pattimura Park, ratusan relawan mulai berkumpul sejak Sabtu pagi. Mereka mengenakan baju kaus putih bergambar wajah Jokowi dan bertuliskan "Jokowi For Presiden 2014". Mereka lalu membubuhkan tanda tangan mendukung Jokowi di atas spanduk putih secara bergantian.

Koordinator Relawan Jokowi For Presiden, Cristian Resisamanu, mengatakan, pihaknya membentuk relawan Jokowi di Ambon dan mendorong maju di Pilpres lantaran Gubernur DKI Jakarta itu sangat ideal dan cocok untuk memimpin Indonesia.

“Karena itu kami meminta kepada Ketua Umum PDI Perjuangan, Ibu Megawati Soekarnoputri agar nantinya dapat merestui Jokowi maju sebagai calon presiden dari PDI Perjuangan,” kata Cristian di sela-sela acara.

Menurutnya, deklarasi tersebut akan terus disosialisasikan kepada warga di Maluku. Dia mengaku pendeklarasian tersebut merupakan gerakan sukarela tanpa adanya intervensi maupun pengaruh dari kekuatan politik mana pun.

“Jadi ini murni keinginan kami. Keinginan untuk mendeklarasikan relawan Jokowi di Ambon ini berdasarkan penilaian yang obyektif atas kinerja Jokowi selama ini. Saya kira semua orang akan setuju kalau Jokowi pantas menjadi presiden,” ujarnya.

Markus, salah satu anggota tim relawan mengatakan, saat ini masyarakat Indonesia menginginkan figur pemimpin yang merakyat dan mampu bekerja secara nyata dan tidak sekadar janji. Figur seperti itu ada pada Jokowi.

“Masyarakat sudah cerdas untuk menilai sosok yang tepat untuk memimpin bangsa ini. Yang pasti kami menginginkan Jokowi karena beliau itu sederhana dan selalu ingin bekerja untuk rakyat,” ujar Markus.

Seperti diberitakan, elektabilitas Jokowi sebagai capres selalu teratas berdasarkan hasil survei berbagai lembaga survei, relatif jauh di atas elektabilitas Megawati. Namun, Jokowi tak pernah mau berkomentar mengenai pencapresan dengan alasan fokus pada pekerjaan sebagai gubernur.

PDI-P mengaku memasukkan Jokowi dalam skenario menghadapi Pilpres 2014. Skenario pertama, jika mereka berhasil melewati ambang batas pencalonan presiden-wakil presiden, maka sudah ada dua nama di internal yang akan dipasangkan sebagai capres dan cawapres, yakni Megawati dan Jokowi.

Skenario kedua, jika suara PDI-P di Pemilu Legislatif 2014 tidak cukup untuk mengusung pasangan capres-cawapres sendiri, maka Jokowi akan dipasangkan dengan cawapres dari partai koalisi. Karena itu, PDI-P baru akan memutuskan pencapresan setelah Pileg.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com