JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banten Aeng Haerudin mengakui bahwa dirinya menerima mobil dari Adik Gubernur Banten Atut Choisiyah, Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan. Hanya, menurutnya, mobil itu diberikan oleh staf Wawan, bukan oleh Wawan secara langsung.
"Di rumah saya enggak ada kendaraan. Tidak ada saya terima mobil dari Pak Wawan. Itu dari stafnya Pak Wawan," kata Aeng seusai menghadiri rapat Koordinasi Supervisi dan Pencegahan (Korsupgah) di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta, Kamis (28/2/2014).
Menurutnya, mobil yang telah disita KPK saat ini memang berasal dari staf Wawan. Dia juga mengaku hanya meminjam mobil itu, bukan menerimanya secara permanen. "Enggak, tapi pernah meminjam saja," ujarnya.
Namun, Aeng mengaku tidak mempunyai kedekatan dengan Wawan. Aeng juga membantah bahwa mobil tersebut diberikan oleh Wawan terkait lobi proyek tertentu di Provinsi Banten. "Enggak ada (kedekatan). Proyek yang mana? Saya tidak tahu," ujarnya.
Saat diperiksa KPK pada Rabu (12/2/2014) lalu, Aeng sempat membantah menerima mobil dari Wawan. Seusai diperiksa penyidik KPK, Aeng langsung berjalan cepat menuju mobilnya. "Enggak ada, enggak ada," ujar Aeng.
Sebelumnya, sejumlah anggota DPRD Banten juga diperiksa karena diduga menerima pemberian mobil dari Wawan. Mereka adalah Media Warman (anggota DPRD Banten), Sonny Indra Djaya (anggota DPRD Banten Fraksi Demokrat), Thoni Fathoni Mukson (anggota DPRD Banten Fraksi PKB), dan Eddy Yus Amirsyah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.