Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jimly: Benny K Harman Bagus, tetapi Punya Kepentingan

Kompas.com - 18/02/2014, 19:18 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com —Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Ashidiqie menilai salah satu tokoh yang diusulkan Komisi III DPR RI, Benny K Harman, sebagai tokoh yang potensial untuk menjadi Hakim Mahkamah Konstitusi. Sayangnya, Benny dinilai punya kepentingan karena masih berstatus sebagai anggota DPR.

Jimly mengatakan mengenal benar sosok Benny karena Benny merupakan mahasiswanya. Jimly berpendapat bahwa politikus Partai Demokrat itu memiliki prestasi yang baik selama dia mendidiknya.

"Saya rasa dia bagus sekali. Sudah dapat gelar doktor, aktivis, skripsinya juga tentang Mahkamah Konstitusi," kata Jimly, Selasa (18/2/2014) sore, di Jakarta.

Meski demikian, kata Jimly, modal yang dimiliki Benny itu belumlah cukup untuk menjadikannya Hakim Konstitusi. Seorang Hakim Konstitusi harus bebas dari kepentingan politik. Sosok Benny yang saat ini masih menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi IV DPR, dan akan kembali mencalonkan diri kembali dalam periode selanjutnya, menurut Jimly, pasti akan membuatnya memiliki kepentingan saat sudah menjabat sebagai Hakim MK nanti.

"Track record hebat, tapi kepentingan golongan dan kepentingan politik jangan tercermin. Kalau anggota DPR enggak bisa, nanti dia akan terkontaminasi," ujar Jimly.

Saat ini Komisi III DPR sedang membuka pendaftaran bagi calon Hakim Konstitusi. Nama Benny menjadi salah satu yang diusulkan. Dukungan terhadap Benny tidak hanya datang dari Partai Demokrat, tetapi juga dari dua fraksi lain.

Secara terpisah, Benny mengaku akan mempertimbangkan usulan menjadi Hakim MK. Dirinya merasa memiliki kemampuan sebagai penjaga konstitusi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com