Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PGI: Pilih Caleg Berdasarkan Kualitas, Bukan Agama

Kompas.com - 12/02/2014, 14:21 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) menyampaikan pesan pastoral kepada umat Kristen di Indonesia tentang pedoman memilih partai politik dan calon legislatif dalam Pemilu Legislatif 2014. Salah satu seruan itu adalah untuk tidak memilih caleg berdasarkan agamanya.

"Dalam memilih, berilah penilaian berdasarkan kapasitas, kualitas, dan rekam jejak figur, bukan berdasarkan agama," kata Kepala Biro Penelitian dan Komunikasi PGI Pdt Henry Lokra saat membaca pesan pastoral di Wisma PGI, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (12/2/2014).

Selain kepada pemilih, PGI juga mengimbau para caleg yang akan bertarung dalam Pemilu Legislatif 2014 untuk tidak menjual isu terkait suku, agama, ras, dan antargolongan sebagai materi kampanye. Ia menyebut cara-cara semacam itu tidak bermartabat dan tidak terhormat. Menurut Henry, salah satu persoalan bangsa adalah menguatnya sektarianisme dan fanatisme atas dasar agama. PGI, kata Henry, tidak ingin pemilu menjadi ajang untuk semakin memperkuat sektarianisme dan fanatisme itu.

"Pemilu justru untuk memperkuat komitmen dan memperkuat NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia)," katanya.

Selain itu, PGI meminta gereja untuk menyampaikan kepada jemaatnya dalam peribadatan untuk memilih seorang caleg dan pemimpin yang berkomitmen memperjuangkan kebebasan beragama. Kemajemukan agama, kata dia, merupakan warisan berharga dan apabila dihilangkan akan menjadi ancaman bagi Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com