Pengacara Anas, Adnan Buyung Nasution, mengatakan, kliennya akan membuka peran semua pihak yang terlibat dalam Kongres Partai Demokrat 2010. Dugaan aliran dana korupsi untuk pemenangan Anas dalam Kongres Partai Demokrat 2010 menjadi salah satu fokus penyidikan KPK dalam kasus dugaan gratifikasi Hambalang.
"(Sekarang) belum semua, tapi nama Ibas sudah disebut," kata Buyung di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Rabu, di sela-sela mendampingi Anas diperiksa KPK.
Menurut Buyung, peran Ibas yang diungkapkan Anas kepada tim penyidik KPK berkaitan dengan Kongres Partai Demokrat 2010 yang berlangsung di Bandung tersebut. Dalam kongres itu, Ibas bertindak sebagai steering committee.
"Belum bisa saya bicarakan, tapi persoalannya soal Kongres Partai Demokrat, di mana steering committee juga kan jelas siapa, saya kira itu dululah," sambung Buyung.
Dia juga meminta KPK untuk memeriksa Ibas sebagai langkah klarifikasi atas keterangan Anas yang menyebut nama putra bungsu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada tim penyidik KPK tersebut. Jika mengikuti teknik penyidikan, menurut Buyung, KPK harus melalukan klarifikasi atas keterangan Anas tersebut.
"Tentu kalau KPK jujur, tapi kalau ini pesanan, ya enggak," ujarnya.
Sebelumnya, Anas menyerahkan sepenuhnya kepada penyidik KPK terkait dugaan keterlibatan Ibas dalam kasus Hambalang. Saat ditanya soal Ibas, Anas mengatakan bahwa itu tergantung pertanyaan yang diajukan tim penyidik KPK selama pemeriksaan nantinya. Dia juga mengaku tidak ingin memfitnah atau mencelakakan orang lain.
"Tapi, kalau saya membela diri dalam rangka menemukan kebenaran, tentu harus saya lakukan," kata Anas saat memenuhi panggilan pemeriksaan KPK pagi tadi.
Sebelumnya, Anas, melalui pengacaranya, Firman Wijaya, meminta KPK adil dalam menangani kasus Hambalang. Menurut Firman, Anas mengatakan kepadanya, 'Seandainya saya SBY, saya akan mengantar sendiri Mas Ibas ke KPK."
Firman juga pernah mengatakan bahwa Anas siap bekerja sama dengan KPK mengungkap dugaan keterlibatan pihak lain, termasuk Ibas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.