Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Manfaatkan Bencana, Kampanye Caleg Tak Efektif

Kompas.com - 21/01/2014, 15:51 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Para calon anggota legislatif yang memanfaatkan momentum bencana alam sebagai ajang untuk berkampanye menuai berbagai kritik. Perdebatan pun berkembang soal etis dan tidaknya hal tersebut.

Pakar komunikasi politik Effendi Ghazali berpendapat, kampanye di lokasi bencana tak akan memberikan manfaat apa pun bagi para caleg yang berharap bisa mendulang suara. ”Pertanyaannya sekarang, dari bencana ke pemungutan suara, kan, masih ada jarak. Apakah itu (kampanye di lokasi bencana) benar-benar tertinggal di memori mereka sebagai suatu hal yang luar biasa?” ujar Effendi di Jakarta, Selasa (21/1/2014).

Effendi meragukan efektivitas berkampanye seperti itu. Menurut dia, pelaksanaan pemilu masih cukup lama. Dalam rentang waktu tersebut, ucap Effendi, bisa jadi ada caleg lain yang melakukan manuver di daerah yang sama.

”Jadi pasti ada caleg lain yang memengaruhi masyarakat ini,” tutur Effendi.

Soal etika, Effendi mengakui hal ini mengundang perdebatan. Namun, sebenarnya, korban bencana memang benar-benar memerlukan bantuan. ”Bahkan, ada yang sudah memiliki persepsi setiap bantuan yang datang itu pasti dari caleg atau partai apa. Ada saja pertanyaan seperti itu,” ucap Effendi.

Atribut kampanye, mulai dari partai dan caleg, mulai menghiasi posko pengungsian di lokasi banjir di Jakarta. Atribut kampanye seperti bendera, stiker, hingga perahu berlambang caleg tertentu pun mulai banyak ditemui di lokasi bencana. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo bahkan kaget saat menemukan sebuah perahu karet bergambar caleg PDI-P Effendi Simbolon. Perahu karet itu digunakan untuk mengevakuasi korban banjir di Jalan Kembangan Utara, Cengkareng, Jakarta Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Nasional
Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Nasional
Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Nasional
MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasional
Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Nasional
Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Nasional
CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

Nasional
Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum 'Move On'

Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum "Move On"

Nasional
CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

Nasional
Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada 'Stabilo KPK'

Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada "Stabilo KPK"

Nasional
CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

Nasional
MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com