Pakar komunikasi politik Effendi Ghazali berpendapat, kampanye di lokasi bencana tak akan memberikan manfaat apa pun bagi para caleg yang berharap bisa mendulang suara. ”Pertanyaannya sekarang, dari bencana ke pemungutan suara, kan, masih ada jarak. Apakah itu (kampanye di lokasi bencana) benar-benar tertinggal di memori mereka sebagai suatu hal yang luar biasa?” ujar Effendi di Jakarta, Selasa (21/1/2014).
Effendi meragukan efektivitas berkampanye seperti itu. Menurut dia, pelaksanaan pemilu masih cukup lama. Dalam rentang waktu tersebut, ucap Effendi, bisa jadi ada caleg lain yang melakukan manuver di daerah yang sama.
”Jadi pasti ada caleg lain yang memengaruhi masyarakat ini,” tutur Effendi.
Soal etika, Effendi mengakui hal ini mengundang perdebatan. Namun, sebenarnya, korban bencana memang benar-benar memerlukan bantuan. ”Bahkan, ada yang sudah memiliki persepsi setiap bantuan yang datang itu pasti dari caleg atau partai apa. Ada saja pertanyaan seperti itu,” ucap Effendi.
Atribut kampanye, mulai dari partai dan caleg, mulai menghiasi posko pengungsian di lokasi banjir di Jakarta. Atribut kampanye seperti bendera, stiker, hingga perahu berlambang caleg tertentu pun mulai banyak ditemui di lokasi bencana. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo bahkan kaget saat menemukan sebuah perahu karet bergambar caleg PDI-P Effendi Simbolon. Perahu karet itu digunakan untuk mengevakuasi korban banjir di Jalan Kembangan Utara, Cengkareng, Jakarta Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.