JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian besar masyarakat tidak percaya kepada partai politik. Korupsi dan kinerja parpol yang amburadul menjadi penyebabnya.
Demikian hasil survei Cirus Surveyors Group selama 40 hari pada November hingga Desember 2013. "Hanya 9,4 persen responden yang menyatakan masih percaya pada parpol," ujar Direktur Riset Cirus Surveyors Group Kadek Dwita Apriani dalam diskusi dan paparan media "Missing Point dalam Penyerapan Aspirasi Rakyat" di Jakarta, Minggu (5/1/2014).
Ia mengatakan, sebanyak 40 persen responden dalam survei itu tidak percaya lagi kepada partai politik. Adapun 39,2 persen responden lain kurang percaya pada lembaga demokrasi itu.
Menurut Kadek, anjloknya kepercayaan publik terhadap parpol dipicu oleh banyaknya tokoh dan kader parpol yang terseret kasus hukum, terutama tindak pidana korupsi. Selain itu, publik menilai kinerja dan fungsi parpol sebagai pilar utama demokrasi belum berjalan baik.
Dalam survei tersebut, sebanyak 75,4 persen responden menyatakan bahwa parpol belum menjalankan fungsinya untuk melakukan penyuluhan dan pelatihan demokrasi, pemerintahan, dan pemilu.
Selain itu, kaderisasi dan rekrutmen yang dilakukan parpol juga dinilai sangat rendah. Menurut Kadek, sebanyak 80,9 persen responden menilai parpol gagal dalam melakukan kaderisasi. "Sementara itu, kunjungan politisi atau anggota DPR ke daerah pemilihan juga amat jarang. Sebanyak 74,8 persen publik mengaku tidak pernah disapa oleh politisi," kata Kadek.
Survei ini melibatkan 2.200 responden pria dan wanita berusia 17 tahun atau yang memiliki hak politik. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka di 220 desa atau kelurahan dari 33 provinsi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.