Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanya 9,4 Persen Masyarakat Percaya Parpol

Kompas.com - 05/01/2014, 20:01 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian besar masyarakat tidak percaya kepada partai politik. Korupsi dan kinerja parpol yang amburadul menjadi penyebabnya.

Demikian hasil survei Cirus Surveyors Group selama 40 hari pada November hingga Desember 2013. "Hanya 9,4 persen responden yang menyatakan masih percaya pada parpol," ujar Direktur Riset Cirus Surveyors Group Kadek Dwita Apriani dalam diskusi dan paparan media "Missing Point dalam Penyerapan Aspirasi Rakyat" di Jakarta, Minggu (5/1/2014).

Ia mengatakan, sebanyak 40 persen responden dalam survei itu tidak percaya lagi kepada partai politik. Adapun 39,2 persen responden lain kurang percaya pada lembaga demokrasi itu.

Menurut Kadek, anjloknya kepercayaan publik terhadap parpol dipicu oleh banyaknya tokoh dan kader parpol yang terseret kasus hukum, terutama tindak pidana korupsi. Selain itu, publik menilai kinerja dan fungsi parpol sebagai pilar utama demokrasi belum berjalan baik.

Dalam survei tersebut, sebanyak 75,4 persen responden menyatakan bahwa parpol belum menjalankan fungsinya untuk melakukan penyuluhan dan pelatihan demokrasi, pemerintahan, dan pemilu.

Selain itu, kaderisasi dan rekrutmen yang dilakukan parpol juga dinilai sangat rendah. Menurut Kadek, sebanyak 80,9 persen responden menilai parpol gagal dalam melakukan kaderisasi. "Sementara itu, kunjungan politisi atau anggota DPR ke daerah pemilihan juga amat jarang. Sebanyak 74,8 persen publik mengaku tidak pernah disapa oleh politisi," kata Kadek.

Survei ini melibatkan 2.200 responden pria dan wanita berusia 17 tahun atau yang memiliki hak politik. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka di 220 desa atau kelurahan dari 33 provinsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com