Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anas: SBY Berjasa Populerkan PPI

Kompas.com - 04/12/2013, 10:16 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pendiri Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI), Anas Urbaningrum, mengaku tidak menyangka PPI bakal cepat dikenal publik secara luas. Menurut Anas, Presiden sekaligus Ketua Umum DPP Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono paling berjasa membesarkan PPI.

"PPI tidak dirancang dikenal publik secepat ini, tapi mungkin keadaan yang membuat PPI dikenal publik secepat ini. Yang paling berjasa populerkan PPI, ya Pak SBY," kata mantan Ketua Umum DPP Demokrat itu, saat berkunjung ke Kantor Tribun di Jakarta, Selasa (3/11/2013).

Anas mengatakan, PPI terbentuk berawal dari pembicaraannya dengan rekan-rekannya. Diperlukan wadah yang bebas untuk berkumpul, tertawa, berdebat, dan berdiskusi hal-hal di luar politik praktis. Terlebih lagi, kata dia, kondisi demokrasi Indonesia saat ini hanya maju secara struktural, tetapi belum berhasil dari segi budaya politik.

"Ini lapangan bagi PPI untuk berkontribusi ikut mendorong roh baru. Tanpa roh baru, kaya mayat hidup. Ketika PPI hadir sebagai peristiwa budaya, tapi dipahami peristiwa politik, bahkan reaksi politik, padahal bukan," kata Anas.

"Buat warga PPI tidak apa-apa ditafsirkan apa pun kehadirannya. Tapi, komitmen awal yang dibangun organ kebudayaan, organ sosial yang sejak awal bukan anti-politik, bukan melarikan diri dari debat politik," tambah Anas.

Seperti diberitakan, SBY sempat bereaksi terhadap PPI melalui pesan singkat yang disebarkan ke pengurus Demokrat. Dalam SMS yang bocor ke wartawan, SBY menyebut Anas terus-menerus menyerang dirinya dan Demokrat.

SBY menyebut akibat perilaku sejumlah kader, termasuk Anas, Demokrat hancur. Jika dibiarkan, menurut SBY, kader seluruh Indonesia yang sangat dirugikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com