"PPI tidak dirancang dikenal publik secepat ini, tapi mungkin keadaan yang membuat PPI dikenal publik secepat ini. Yang paling berjasa populerkan PPI, ya Pak SBY," kata mantan Ketua Umum DPP Demokrat itu, saat berkunjung ke Kantor Tribun di Jakarta, Selasa (3/11/2013).
Anas mengatakan, PPI terbentuk berawal dari pembicaraannya dengan rekan-rekannya. Diperlukan wadah yang bebas untuk berkumpul, tertawa, berdebat, dan berdiskusi hal-hal di luar politik praktis. Terlebih lagi, kata dia, kondisi demokrasi Indonesia saat ini hanya maju secara struktural, tetapi belum berhasil dari segi budaya politik.
"Ini lapangan bagi PPI untuk berkontribusi ikut mendorong roh baru. Tanpa roh baru, kaya mayat hidup. Ketika PPI hadir sebagai peristiwa budaya, tapi dipahami peristiwa politik, bahkan reaksi politik, padahal bukan," kata Anas.
"Buat warga PPI tidak apa-apa ditafsirkan apa pun kehadirannya. Tapi, komitmen awal yang dibangun organ kebudayaan, organ sosial yang sejak awal bukan anti-politik, bukan melarikan diri dari debat politik," tambah Anas.
Seperti diberitakan, SBY sempat bereaksi terhadap PPI melalui pesan singkat yang disebarkan ke pengurus Demokrat. Dalam SMS yang bocor ke wartawan, SBY menyebut Anas terus-menerus menyerang dirinya dan Demokrat.
SBY menyebut akibat perilaku sejumlah kader, termasuk Anas, Demokrat hancur. Jika dibiarkan, menurut SBY, kader seluruh Indonesia yang sangat dirugikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.