Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK, Rampas Harta Korporasi yang Terlibat Korupsi

Kompas.com - 13/11/2013, 19:16 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dinilai harus menindak tegas korporasi-korporasi swasta yang terlibat dalam kasus tindak pidana korupsi. Bahkan jika perlu, KPK harus menutup dan merampas seluruh harta korporasi tersebut.

Demikian disampaikan Presiden Asosiasi Auditor Hukum Indonesia (Asahi) Sutito usai konferensi pers di Magister Hukum UGM, Jakarta, Rabu (13/11/2013). Menurutnya, belakangan ini KPK baru sebatas menindak tegas pelaku korupsi di sebuah korporasi yang berupa perorangan. Sementara, korporasi tempat orang tersebut bernaung tidak pernah ditindak secara tegas.

"Akibatnya, kalau hanya orangnya saja yang ditangkap, nanti (korporasi itu) digunakan lagi untuk korupsi oleh orang lain lagi," ujar dia.

Apalagi, lanjut dia, jika korporasi tersebut khusus digunakan untuk melakukan tindak pidana pencucian uang (TPPU) seperti yang digunakan oleh mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar. Korporasi jenis tersebut, ujar dia, harus ditutup dan dirampas seluruh asetnya untuk negara.

Korporasi di sini, menurutnya, berlaku untuk partai-partai politik. Partai politik yang kadernya terbukti korup juga harus dibubarkan dan dirampas aset-asetnya. Apalagi jika kader yang terjerat memiliki posisi yang tinggi dan penting di partai itu.

"Jadi kalau sudah petingginya seperti ketua umum atau bendahara umumnya yang terjerat, itu kan tandanya memang partainya sudah rusak," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

Nasional
Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com