Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang 2014, Ketua MK Seharusnya Bukan Orang Parpol

Kompas.com - 01/11/2013, 23:59 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Terpilihnya Hamdan Zoelva, yang berlatar belakang politisi Partai Bulan Bintang sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi yang baru, menuai kecaman. Menjelang Pemilu 2014, seharusnya MK dijauhkan dari kader-kader partai politik demi menjaga legitimasinya.

"Harusnya mereka memilih calon alternatif yang benar-benar tidak terikat dengan parpol tertentu," kata Peneliti Indonesian Legal Roundtable Erwin Natosmal Oemar, Jumat (1/11/2013).

Sengketa hasil pemilu, ujar Erwin, dipastikan akan membanjiri MK setelah Pemilu 2014. Bila MK "dikuasai" orang parpol, netralitas dan independensinya dalam memutuskan sengketa tersebut akan mengundang keraguan.

Terlebih lagi, kata Erwin, posisi Ketua MK punya peran signifikan. Ketua MK, ujar dia, tak sekadar memimpin persidangan, tetapi juga menjadi moderator percakapan dalam persidangan. Karenanya, sulit memercayakan posisi sepenting itu kepada orang yang berpotensi terjebak konflik kepentingan.

"Apalagi sudah jadi rahasia umum di MK bahwa dalam pemilihan sebelumnya Hamdan adalah aktor utama yang mendukung Akil menjadi ketua MK mengalahkan Harjono," tutur Erwin. Terpilihnya Hamdan menunjukkan MK masih defensif dan tidak mendengarkan aspirasi yang berkembang di masyarakat.

Para hakim MK, kata Erwin, tidak mau berubah dan belajar dari kasus yang menimpa Akil Mochtar. Ia pun pesimistis MK mampu mengembalikan marwahnya sebagai lembaga yang independen dan kredibel.

Seperti diberitakan, Wakil Ketua MK Hamdan Zoelva terpilih sebagai Ketua MK yang baru untuk periode 2013-2016, Jumat (1/11/2013). Ia terpilih melalui mekanisme pemungutan suara (voting) yang dilakukan dalam dua putaran.

Pemilihan dilakukan secara internal di antara 8 hakim MK. Hamdan menggantikan Akil Mochtar yang ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi atas kasus dugaan suap terkait sengketa pilkada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com