Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

15 Juta Anggota FPI Siap Kerja Sama dengan Kepala Daerah

Kompas.com - 25/10/2013, 07:23 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Front Pembela Islam (FPI) menyambut baik pernyataan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi yang mengimbau kepala daerah menjalin kerja sama intensif dengan FPI. Ormas yang dipimpin Habib Rizieq itu pun menyatakan siap membantu kepala daerah.

"Di seluruh Indonesia, kami baru ada di 18 provinsi dengan anggota kurang lebih 15 juta. Itu diluar simpatisan ya. Kami siap membantu pemerintah," tegas Wasekjen DPP FPI Awid Masyhuri, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (24/10/2013) sore.

Awid menjelaskan ormas yang dideklarasikan pada 17 Agustus 1998 tersebut sebenarnya telah melaksanakan kerja sama dengan pemerintah di berbagai bidang. Misalnya, di bidang sosial, penanggulangan bencana, dan penjagaan keamanan.

Di bidang sosial, sebut Awid, FPI cabang Pasuruan dan Purwakarta pernah menggelar program bedah rumah bagi masyarakat berekonomi lemah. Program tersebut merupakan kerja sama FPI dengan Kementerian Sosial, digelar tanpa serupiah pun pungutan dari masyarakat.

"Ingat ya, masyarakat yang dibedah rumahnya juga bukan anggota kami. Itu murni masyarakat yang tidak mampu dari sisi ekonominya," ujar dia.

Di bidang penanggulangan bencana, lanjut Awid, FPI pun terlibat aktif dalam pendistribusian bantuan untuk daerah-daerah yang dilanda bencana. Keterlibatan FPI, sebut dia, antara lain saat gempa Aceh pada 2004, gempa di Tasikmalaya dan Yogjakarta pada 2006, serta gempa di Padang pada 2009. FPI, ujar dia, tak pernah absen membantu korban bencana.

Tidak hanya itu, Awid pun mengatakan FPI terlibat langsung dalam proses penyelesaian konflik horisontal di Aceh, Ambon, dan sengketa makam Mbah Priok di Jakarta Utara. "Tinggal kita tunggu saja perkataan Mendagri ini, apakah pemerintah daerah langsung mengakomodir ormas-ormas di seluruh Indonesia," lanjutnya.

Sebelumnya diberitakan, Mendagri Gamawan Fauzi mengimbau kepala daerah menjalin kerja sama dengan FPI. Kepala daerah menurut dia seharusnya tidak alergi dengan organisasi kemasyarakatan. Kerja sama dengan ormas, kata Gamawan, dapat dilakukan untuk program-program yang baik.

"Kalau perlu dengan FPI juga kerja sama untuk hal-hal tertentu. Iya kan? Kerja sama untuk hal-hal yang baik," ujar Gamawan, dalam sambutan Rapat Koordinasi Nasional Pengelolaan Kawasan Perkotaam Tahun 2013, di Hotel Red Top, Jakarta Pusat, Kamis siang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com