"Kita ikuti saja. Nanti kita akan carikan jalan keluar yang baik. Tetapi anggota yang bersikeras menolak, itu adalah haknya juga," kata Priyo di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (25/9/2013).
Ia mengatakan telah berkomunikasi dengan beberapa elite Partai Demokrat. Dalam kesempatan itu, Priyo menyampaikan usulannya agar pergantian Ketua Komisi III tak terus menuai sorotan. Akan tetapi, ia mengembalikan semuanya kepada Demokrat sebagai fraksi yang memiliki jatah Ketua Komisi III.
Priyo menegaskan, saat memimpin rapat pleno terbuka pelantikan Ruhut, dirinya sengaja memberikan waktu pada anggota Komisi III menyampaikan pendapatnya. Meski ada perjanjian konvensi di awal 2009 mengenai Ketua Komisi III yang menjadi jatah Fraksi Demokrat, ia juga memberikan keleluasaan kepada anggota komisi tersebut untuk menggunakan aturan dalam UU tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3).
Politisi Partai Golkar ini tak sependapat bahwa ada hal-hal tak etis pada rapat yang dipimpinnya. Ia menganggap suasana dalam rapat menggambarkan proses demokrasi, semua anggota bebas menyampaikan pendapatnya selama berkaitan dengan pelantikan ketua komisi. Banyaknya penolakan menjadi dasar Priyo untuk tidak melantik Ruhut.
"Pemimpin harus adil, tidak boleh memihak. Kita tidak boleh sewenang-wenang. Biasanya lancar, langsung setuju, tapi (kemarin) banyak interupsi," tandasnya.
Untuk diketahui, pernyataan Priyo dilontarkan untuk menjawab tudingan Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf yang menilai batalnya pelantikan Ruhut akibat kelalaian Priyo. Menurut Nurhayati, pelantikan Ruhut sebagai ketua komisi bisa terlaksana bila Priyo tak meminta persetujuan dari anggota Komisi III.
Nurhayati menuturkan, seharusnya Priyo tak perlu meminta persetujuan dari anggota Komisi III. Pasalnya, penentuan Ruhut sebagai ketua komisi merupakan hak Partai Demokrat sesuai dengan konvensi yang disepakati semua fraksi di awal 2009.
Akibat sikap Priyo, kata Nurhayati, akhirnya terjadi tontonan yang dianggapnya tidak etis dan menjadi preseden buruk untuk DPR. Ia menyayangkan sikap sejumlah anggota Komisi III yang menolak Ruhut dan menyerangnya secara personal.
"Saya kecewa dengan tontonan yang tidak pantas itu. Ini kan bukan pemilihan, tapi pergantian," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.