Nurhayati menjelaskan, lobi yang dilakukan menjadi tak optimal karena waktu keluarnya keputusan dengan pelantikan sangat berdekatan. Ditambah kesibukan sebagai anggota dewan, sehingga beberapa kali lobi untuk Ruhut hanya dikomunikasikan melalui saluran telepon.
"Memang lobi kemarin itu kurang efektif karena hanya lewat telepon. Tapi kami tidak mudah menyerah, apalagi kemarin masalahnya personal. Kami akan lakukan lobi-lobi lagi, setelah itu kami akan serahkan ke DPP (Dewan Pimpinan Pusat)," kata Nurhayati, di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (25/9/2013).
Lebih jauh, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat ini mengatakan, fraksinya akan kembali melakukan lobi. Demokrat akan meminta penjelasan yang menjadi dasar ditolaknya Ruhut sebagai Ketua Komisi III.
"Kami akan bicarakan dengan teman-teman Komisi III, sampai saat ini kami belum berpikir untuk mengganti nama Ruhut," katanya.
Sebelumnya, ia menuding batalnya pelantikan Ruhut Sitompul menjadi Ketua Komisi III pada Selasa (24/9/2013) kemarin, karena kelalaian Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Priyo Budi Santoso. Menurutnya, seharusnya pelantikan Ruhut bisa berjalan bila Priyo, yang memimpin rapat pleno terbuka dalam pelantikan itu, tak meminta persetujuan dari anggota Komisi III. Hal itu tak perlu dilakukan.
Nurhayati mengatakan, penunjukan Ruhut sebagai ketua komisi merupakan hak Partai Demokrat sesuai dengan kesepakatan semua fraksi di awal 2009.
"Kami menyayangkan pimpinan kurang menghargai surat yang kami ajukan. Dan (seharusnya) tidak melepaskan ke floor sebab tugas pimpinan itu hanya menetapkan," kata Nurhayati, di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (25/9/2013).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.