JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota tim sukses bakal calon presiden Gita Wirjawan, Ade Armando, menilai positif sikap masyarakat yang memberi perhatian terhadap iklan Kementerian Perdagangan. Iklan di berbagai media itu menampilkan sosok Gita sebagai Menteri Perdagangan.
Hanya, menurut Ade, perhatian publik seharusnya tidak hanya terhadap iklan itu. Publik harus membicarakan hal yang lebih substantif dalam menilai sosok calon pemimpin.
"Mari bicara track record. Kalian harus konsen bukan hanya isu iklan, tapi juga pelanggaran HAM, isu korupsi, nepotisme. Kita harus angkat isu itu terus di sosial media," kata Ade saat jumpa pers analisis sosial media capres 2014 yang digelar PoliticaWAVE.com di Jakarta, Selasa (24/9/2013).
Ade mengklaim bahwa iklan Kemendag itu bukan kampanye Gita sebagai bakal capres di Konvensi Capres Partai Demokrat. Iklan itu, kata dia, sudah ada sejak Juni 2013 atau sebelum mengikuti Konvensi. Belakangan, publik mengkaitkan iklan itu dengan konvensi.
Seperti diberitakan, iklan Kemendag dengan model Gita dipersoalkan. Iklan itu terpasang di bus-bus Damri Bandara, layar besar di pinggir jalan, billboard, hingga di dalam kereta api. Berbagai hal dikampanyekan, salah satunya bangga menggunakan produk dalam negeri.
Berdasarkan data dari Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA), anggaran Kemendag untuk iklan tahun 2013 mencapai Rp 56,6 miliar. Sebesar Rp 55,4 miliar di antaranya untuk iklan layanan masyarakat. Adapun anggaran publikasi tahun 2012 mencapai Rp 83,6 miliar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.