“Sampai hari ini masih wajar. Sebelum konvensi, memang kementerian-kementerian itu ada program-program sosialisasi kerja mereka,” ujar Didi di Kompleks Parlemen, Senin (23/9/2013).
Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Ramadhan Pohan mengungkapkan, iklan-iklan layanan masyarakat yang menampilkan wajah Gita Wirjawan tidak ada kaitannya dengan keiikutsertaan Gita dalam Konvensi Capres Partai Demokrat. Hal ini karena iklan-iklan itu lebih banyak ditujukan untuk menampilkan permasalahan perdagangan dan perindustrian.
“Kalau kayak begituan juga enggak bisa, ribut semua nanti. Yang penting pembatasannya itu, bukan pelarangan, sesuai saja dengan rambu-rambu yang ada,” tutur Ramadhan.
Wakil Ketua Komisi I DPR ini juga mempersilakan agar Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) turut mengawasi iklan-iklan ini. Namun, ia meminta agar kreativitas para peserta konvensi tidak dikekang.
“Lagi pula sebelum konvensi dimulai, memang kementerian itu ada program-program sosialisasi kerja mereka,” ucap Ramadhan.
Seperti diberitakan, iklan Kemendag dengan model Gita terpasang di bus-bus Damri bandara, layar besar di pinggir jalan, billboard, hingga di dalam kereta api. Berbagai hal dikampanyekan, salah satunya mengenai kebanggaan menggunakan produk dalam negeri.
Berdasarkan data dari Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), anggaran Kemendag untuk iklan tahun 2013 mencapai Rp 56,6 miliar. Sebesar Rp 55,4 miliar di antaranya untuk iklan layanan masyarakat. Adapun anggaran publikasi tahun 2012 mencapai Rp 83,6 miliar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.