"Kalau ini dikatakan menggunakan uang negara untuk konvensi, masih tanda tanya. Tidak ada kata konvensi disana," katanya usai Ray Rangkuti menjelaskan laporannya.
Suaidi menilai, iklan Gita sudah muncul sejak lama, jauh sebelum dirinya dideklarasikan sebagai peserta konvensi. Jadi, menurutnya, tudingan Ray yang mengatakan iklan tersebut baru muncul per September juga tidak benar.
"Bahwa apa yg dilaporkan, menurut saya itu sudah berjalan sebelum konvensi," katanya.
Suaidi pun membandingkan apa yang dilakukan Gita dengan pejabat lainnya. Dia menilai, apa yang dilakukan Gita dengan beriklan juga dilakukan oleh banyak kepala daerah di seluruh Indonesia.
"Ini juga bukan hanya persoalan Gita, tapi kepala daerah lain. Kenapa ini enggak Anda klarifikasi ke mereka?" ujarnya.
Meski menolak segala tudingan, namun Suaidi menerima laporan tersebut sebagai masukan. Laporan itu nantinya akan diteruskan pula kepada komite konvensi lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.