"Iklan tersebut sudah muncul sejak bulan Juni lalu. Jadi tidak benar kalau baru muncul sekarang," kata Ade.
Meski demikian, Ade mengakui kalau iklan tersebut sempat distop saat bulan Ramadhan berlangsung karena mahalnya biaya pemasangan iklan. Setelah Ramadhan usai, barulah iklan tersebut dipasang dan ditayangkan kembali.
"Jadi mungkin karena itu iklan ini terlihat baru muncul akhir-akhir ini," lanjut Ade.
Ade menilai, iklan yang ramai diperbincangkan tersebut tidak bisa dicabut begitu saja. Jika iklan tersebut dicabut, maka pertanggungjawaban anggaran di Kemendag akan berantakan.
"Kan sudah dianggarkan sejak awal. Bisa diperiksa BPK nanti Kementerian Perdagangan," katanya.
Ade mengaku datang dengan inisiatif sendiri ke acara pelaporan tersebut tanpa ada instruksi dari Gita. Dia mengaku mengetahui jadwal pelaporan tersebut dari agenda yang tersebar di kalangan wartawan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.