“Setidaknya, kalau rekrutmen dilakukan dengan proses integritas setidaknya mengurangi mengurangi potensi penyalahgunaan wewenang. Semoga nanti capres bisa dites, integritasnya. Ini tantangan buat komisioner KPU,” ujar Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja pada kuliah “Upaya Pemberantasan Korupsi dan Anatomi Korupsi pada Pelaksanaan Pemilu”, Senin (16/9/2013) di Gedung Komisi Pemilihan Umum, Jakarta Pusat.
Dia mengatakan, tes integritas penting dilakukan karena dari ujian tersebut dapat terlihat seseorang berpola pikir anti-korupsi atau tidak. Menurutnya, dalam seleksi yang dijalani komisioner KPU juga terdapat tes integritas.
“Sulit sekali tes itu. Karena pola pikir orang korupsi atau tidak bisa terlihat dari tes integritas,” imbuh Adnan usai kuliah.
Mantan anggota Komisi Kepolisian Nasional itu menuturkan, pelaksanaan tes integritas tergantung pada kemauan politik penyelenggara pemilu. Menurut Adnan, beberapa instansi sudah melakukannya, misalnya, dalam seleksi taruna Institut Pemerintahan Dalam Negeri, tes seleksi jaksa dan hakim.
“Itu kan tergantung ada atau tidak kemauan politik untuk menggunakan sistem itu,” tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.