Ormas yang mengusung program anti-diskriminasi itu diluncurkan di kediaman Anas, yaitu di Duren Sawit, Jakarta, Minggu (15/9/2013). "Ini gerakan anti-diskriminasi, diskriminasi dalam bidang hukum, politik, ekonomi, dan sebagainya. Gerakan untuk angkat marwah bangsa yang selama ini inferior di mata negara lain," kata mantan Sekretaris Departemen Agama DPP Partai Demokrat, Ma'mun Murod, melalui pesan singkat.
Ma'mun ikut bergabung dalam ormas Pergerakan Indonesia tersebut. Dia mengatakan, gagasan pembentukan ormas Pergerakan Indonesia itu sudah muncul sejak Anas dilengserkan dari kursi Ketua Partai Demokrat. "Lalu dimatangkan saat kongres luar biasa versi Anas di Bali," tambahnya.
Mantan Ketua DPC Partai Demokrat Cilacap Tri Dianto secara terpisah mengatakan, anggota ormas Pergerakan Indonesia kini mencapai ribuan orang yang tersebar di sejumlah provinsi. Ormas ini, menurutnya, dibentuk sebagai wadah untuk sahabat dan loyalis Anas agar dapat terus berorganisasi.
"Untuk terus berorganisasi dalam ormas Pergerakan Indonesia bergerak serentak untuk Indonesia lebih baik, dan siapa saja biasa bergabung di ormas ini," katanya.
Nantinya, menurut Tri, setelah dibentuk kepengurusan di pusat, Pergerakan Indonesia akan mulai membentuk struktur kepengurusan di provinsi-provinsi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.