Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Telusuri Aliran Dana Rp 7,3 Miliar ke DPR terkait Hambalang

Kompas.com - 07/09/2013, 16:50 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi menelusuri dugaan aliran dana sebanyak Rp 7,3 miliar ke Dewan Perwakilan Rakyat terkait proyek pembangunan pusat olahraga di Hambalang, Jawa Barat.

Juru Bicara KPK Johan Budi mengatakan, KPK akan mendalami informasi mengenai aliran dana ini. Aliran dana itu terungkap dalam laporan hasil pemeriksaan investigatif tahap II (LPH II) Badan Pemeriksa Keuangan. "KPK akan melakukan pengembangan informasi dan data audit investigasi BPK," kata Johan di Jakarta, Jumat (6/9/2013).

Dia mengatakan, KPK tengah mengembangkan penyidikan kasus dugaan korupsi proyek Hambalang, yang menjerat mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Mallarangeng. Menurut Johan, arah pengembangan kasus tersebut salah satunya adalah yang berkaitan dengan penganggaran proyek Hambalang. Proses penganggaran proyek ini setidaknya melibatkan Kementerian Pemuda dan Olahraga, DPR, serta Kementerian Keuangan.

"KPK memang sedang mengembangkan kasus Hambalang dari proses pembangunannya sampai proses penganggaran. Dalam proses penganggaran kemudian pembangunan sarana dan prasarana tadi, KPK melakukan pengembangan informasi dan data audit investigasi BPK," tutur Johan.

Dalam LPH II Hambalang disebutkan bahwa aliran dana Rp 7,8 miliar terkait proyek ini terbagi dalam dua bagian. Dana sebesar Rp 3,4 miliar digunakan untuk pembahasan anggaran Hambalang tahun 2010. Adapun nilai anggaran Hambalang yang diajukan sebesar Rp 150 miliar. Ada juga dana Rp 4 miliar untuk pembahasan anggaran Hambalang tahun 2011 yang diajukan senilai Rp 500 miliar.

Menurut LPH, mulanya anggaran untuk 2011 ini diajukan sebanyak Rp 750 miliar, tetapi hanya Rp 500 miliar yang disetujui. Aliran dana ini diduga berasal dari PT Adhi Karya selaku pelaksana proyek. Mantan Direktur Operasional I PT Adhi Karya Teuku Bagus Muhammad Noor diduga menemui Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga Wafid Muharam membahas anggaran ini. Teuku Bagus diduga menghadap Wafid bersama Direktur Marketing PT Adhi Karya M Arief Taufiqurrahman dan mengatakan bahwa Arief akan membantu mengurus dan menyelesaikan proses anggaran di DPR.

Pada Jumat (6/9/2013), KPK memeriksa Teuku Bagus sebagai saksi dalam kasus Hambalang. Menurut Johan, KPK akan menelusuri lebih jauh jika Teuku memberikan data kepada penyidik KPK ihwal aliran dana tersebut.

"Kalau Teuku Bagus bisa memberikan data, tentu akan ditelusuri lebih jauh oleh KPK mengenai informasi tersebut," ujar Johan.

Terkait penyidikan Hambalang dengan tersangka Andi dan Kepala Biro Keuangan Rumah Tangga Kemenpora Deddy Kusdinar, KPK telah memeriksa sejumlah anggota DPR. Mereka yang diperiksa adalah Eko Hendro Purnomo atau Eko "Patrio", Zulfadhli (Partai Golkar), Angelina Sondakh (Partai Demokrat), Mahyuddin (Partai Demokrat), Gede Pasek Suardika (Partai Demokrat), I Wayan Koster (PDI-Perjuangan), Primus Yustisio (Partai Amanat Nasional), Rully Chairul Azwar (Partai Golkar), dan Kahar Muzakir (Partai Golkar), dan Ferdiansyah. Seusai diperiksa, para anggota parlemen ini rata-rata mengaku ditanya penyidik KPK seputar persetujuan anggaran Hambalang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panasnya Rapat di DPR Bahas Peretasan PDN: Kominfo, BSSN dan Telkom Saling Lempar Bola hingga Disindir Bodoh

Panasnya Rapat di DPR Bahas Peretasan PDN: Kominfo, BSSN dan Telkom Saling Lempar Bola hingga Disindir Bodoh

Nasional
Kaesang ke Sekjen PKS: Jangan Bawa-bawa Presiden Lah, Ketumnya Kan Saya

Kaesang ke Sekjen PKS: Jangan Bawa-bawa Presiden Lah, Ketumnya Kan Saya

Nasional
Menkominfo Masih Bisa Bilang Alhamdulillah usai PDN Diretas, Ini Sebabnya

Menkominfo Masih Bisa Bilang Alhamdulillah usai PDN Diretas, Ini Sebabnya

Nasional
Peretasan PDN Bukti Keamanan Data RI Lemah, Kultur Mesti Diubah

Peretasan PDN Bukti Keamanan Data RI Lemah, Kultur Mesti Diubah

Nasional
Komisi I Desak Pemerintah Buat Satgas dan Crisis Center Tangani PDN

Komisi I Desak Pemerintah Buat Satgas dan Crisis Center Tangani PDN

Nasional
Kaesang ke Sekjen PKS: Jangan Bawa-bawa Presiden, yang Ketum Kan Saya!

Kaesang ke Sekjen PKS: Jangan Bawa-bawa Presiden, yang Ketum Kan Saya!

Nasional
PDN Diretas, Pengelola sampai Pejabat Dinilai Patut Ditindak Tegas

PDN Diretas, Pengelola sampai Pejabat Dinilai Patut Ditindak Tegas

Nasional
[POPULER NASIONAL] Tanggapan Parpol Atas Manuver PKS Usung Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta | Pemerintah Pasrah Data PDN Tak Bisa Dipulihkan

[POPULER NASIONAL] Tanggapan Parpol Atas Manuver PKS Usung Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta | Pemerintah Pasrah Data PDN Tak Bisa Dipulihkan

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Juli 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Juli 2024

Nasional
Laporkan Persoalan PDN, Menkominfo Bakal Ratas dengan Jokowi Besok

Laporkan Persoalan PDN, Menkominfo Bakal Ratas dengan Jokowi Besok

Nasional
PDN Diretas, Puan: Pemerintah Harus Jamin Hak Rakyat atas Keamanan Data Pribadi

PDN Diretas, Puan: Pemerintah Harus Jamin Hak Rakyat atas Keamanan Data Pribadi

Nasional
TB Hasanuddin Titipkan 'Anak' Bantu BSSN Buru 'Hacker' PDN

TB Hasanuddin Titipkan "Anak" Bantu BSSN Buru "Hacker" PDN

Nasional
Prabowo Ungkap Arahan Jokowi untuk Pemerintahannya

Prabowo Ungkap Arahan Jokowi untuk Pemerintahannya

Nasional
Bantah PKS Soal Jokowi Sodorkan Namanya Diusung di Pilkada Jakarta, Kaesang: Bohong

Bantah PKS Soal Jokowi Sodorkan Namanya Diusung di Pilkada Jakarta, Kaesang: Bohong

Nasional
Diwarnai Demo Udara, KSAL Sematkan Brevet Kehormatan Penerbal ke 7 Perwira Tinggi

Diwarnai Demo Udara, KSAL Sematkan Brevet Kehormatan Penerbal ke 7 Perwira Tinggi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com