Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6.608 Caleg Perebutkan 560 Kursi

Kompas.com - 22/08/2013, 19:14 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — KPU menetapkan daftar calon tetap atau DCT DPR setelah perbaikan dan sengketa daftar calon sementara di Badan Pengawas Pemilu dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu atau DKPP. Sebanyak 6.608 calon anggota legislatif (caleg) akan memperebutkan 560 kursi DPR.

"KPU menetapkan, DCT sebanyak 6.608 orang yang akan memperebutkan 560 kursi DPR pada 77 dapil (daerah pemilihan)," ujar Ketua KPU Husni Kamil Manik saat pengumuman DCT, Kamis (22/8/2013) di Hotel Grand Mercure, Jakarta Barat.

Ia mengatakan, jumlah itu bertambah jika dibandingkan pada pengajuan bakal caleg pada April 2013 lalu. Disampaikannya, 12 partai politik (parpol) peserta pemilu mengajukan 6.566 bakal caleg pada tahapan pendaftaran bacaleg. Dia menjelaskan, pada masa perbaikan daftar caleg, parpol menambah jumlah bacaleg sebanyak 75 orang. Dengan demikian, lanjutnya, total bacaleg yang didaftarkan menjadi 6.641 orang.

KPU sempat membatalkan delapan dapil milik lima partai politik karena tidak memenuhi kuota 30 persen keterwakilan perempuan sehingga jumlah caleg berkurang. Lima partai itu adalah Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, Partai Gerindra, serta dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI).

Namun, lanjut Husni, melalui sengketa pemilu, Bawaslu mengembalikan dapil tersebut. Dengan demikian, jumlah bacaleg kembali menjadi 6.608 orang. "Setelah sengketa di Bawaslu, bacaleg yang memenuhi syarat 6.608 orang," urai mantan Ketua KPU Sumatera Barat itu.

Dia menjelaskan, penggantian bacaleg terjadi karena beberapa faktor. Pasca-putusan DKPP, daftar calon sementara hasil perbaikan (DCSHP) dan proses atas masukan masyarakat 33 bacaleg dinyatakan tidak memenuhi syarat dan dapat diganti. Parpol kemudian mengganti semua bacaleg tersebut.

Lebih rinci, Husni memaparkan, caleg Partai Nasdem yang ditetapkan dalam DCT sebanyak 559 orang, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebanyak 558 orang, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebanyak 492 orang, dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) sebanyak 560 orang.

Kemudian, lanjut dia, Partai Golkar sebanyak 560 orang, Partai Gerindra sebanyak 557 orang, Partai Demokrat sebanyak 560 orang, dan PAN sebanyak 560 orang.

Selanjutnya, imbuh Husni, PPP sebanyak 548 orang, Partai Hanura sebanyak 558 orang, Partai Bulan Bintang sebanyak 556 orang, dan terakhir PKPI sebanyak 540 orang. Pasca-penetapan DCT ini, KPU bersiap untuk menghadapi sengketa DCT di Bawaslu.

"Tiga atau empat hari ini mungkin sudah masuk gugatan," ujar Komisioner KPU Hadar Nafis Gumay pada kesempatan bersama. Dia menuturkan, KPU akan mengumumkan nama-nama caleg dalam DCT di media massa secara luas pada Jumat (23/8/2013).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com