Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK: Pemberantasan Korupsi Selama Ini Hanya Ramai Riuh

Kompas.com - 17/08/2013, 19:32 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto mengungkapkan, ada yang salah dengan upaya pemberantasan korupsi selama ini. Bambang mengatakan, pemberantasan korupsi selama ini hanya dilakukan dengan melihat persoalan korupsi itu sebagai persoalan hukum sehingga pendekatannya hanya melalui penanganan kasus.

"Pemberantasan korupsi selama ini hanya rame dan riuh," kata Bambang di Jakarta, Sabtu (17/8/2013) dalam acara peluncuran Radio "KanalKPK".

Padahal, lanjutnya, di sisi lain masyarakat pun menyadari bahwa pengadilan yang ada selama ini justru membawa ketidakadilan.

"Pengadilan adalah tempat ketidakadilan. Bahkan sampai hari ini, yang namanya lembaga pemasyarakan kita bisa memproduksi narkoba. Jadi bagaimana mungkin pengadilan bisa menjadi satu-satunya institusi untuk melakukan penegakan hukum," ucap Bambang.

Karena kondisi yang demikian itu, menurut Bambang, penanganan korupsi harus dilakukan melalui suatu proses yang lebih baik. KPK, lanjutnya, kini mulai mengintegrasikan antara penindakan dengan pencegahan.

"Kami mencoba tidak hanya penindakan dan pencegahan tapi juga preventif, karena ke depan kita akan memproduksi yang namanya fraud control system," katanya.

Adapun Radio "KanalKPK" yang diluncurkan hari ini, menurut Bambang, merupakan bagian dari strategi pencegahan KPK, khususnya melalui bidang kehumasan. Strategi kehumasan KPK, katanya, akan berubah. Tidak hanya menyampaikan informasi melalui satu pintu, namun juga menjadikan gerakan antikorupsi yang tersebar luas melalui media, salah satunya program radio.

"Jadi dia akan melakukan kampanye-kampanye, yang bersifat masif, strategis, dan terstrukutur. Lompatan pertamanya di situ," ujar Bambang.

Selain itu, lanjutnya, pemberantasan korupsi tidak dapat dilakukan tanpa melibatkan masyarakat secara intensif. Dia juga mengungkapkan bahwa Radio "KanalKPK" diharapkan dapat bermanfaat dalam menyambut perhelatan politik terbesar, yakni pemilihan umum (Pemilu) Presiden 2014.

Radio "KanalKPK" dapat menjadi media penyampaian pesan mengenai pelaksanaan Pemilu yang berintegritas dan jauh dari unsur korupsi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com