Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikritik, Patrialis Biasa-biasa Saja...

Kompas.com - 13/08/2013, 13:48 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Penetapan Patrialis Akbar sebagai hakim konstitusi oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dikritik berbagai pihak, terutama dari kalangan aktivis. Selain penetapan tersebut dianggap melanggar Undang-Undang Mahkamah Konstitusi, Patrialis juga dianggap tidak layak menjadi penjaga konstitusi. Bagaimana tanggapan Patrialis?

Patrialis mengaku tidak mempermasalahkan hal itu lantaran menganggap bagian dari dinamika demokrasi dan negara hukum. Patrialis menganggap mereka yang mengkritik sebagai adik dan kawan.

"Masa saya mau marah-marah? Biasa-biasa sajalah. Enggak usah terlalu hirau, khawatir," kata Patrialis seusai pengambilan sumpah sebagai hakim konstitusi di Istana Negara, Jakarta, Senin (13/8/2013).

Selain Patrialis, ikut diambil sumpahnya dua hakim konstitusi lain, yakni Maria Farida Indrati dan Akil Mochtar. Patrialis menggantikan Achmad Sodiki yang habis masa jabatannya. Adapun masa jabatan Maria dan Akil diperpanjang.

Patrialis mengaku tak khawatir lantaran yang menentangnya hanya segelintir orang. "Yang kontroversi berapa orang? Warga negara Indonesia berapa orang? Ada enggak nol koma nol nol nol sekian (dari warga Indonesia)," tanya Patrialis.

Patrialis mengaku membaca kritikan tentang dirinya ketika umrah. Selain hanya segelintir orang, mantan Menteri Hukum dan HAM itu juga tak khawatir lantaran banyak masyarakat atau LSM lain yang mendukung.

Patrialis menambahkan, dirinya tidak langsung ditetapkan sebagai hakim konstitusi oleh Presiden. Ada proses yang dilalui. Awalnya, ia mengaku diusulkan oleh Menhuk dan HAM Amir Syamsuddin untuk menjadi hakim konstitusi.

Patrialis lalu dipanggil Presiden bulan Juli 2013. Ia mengaku ditanya visi dan misi oleh Presiden. Ketika itu, kata dia, ada beberapa menteri mendampingi. Namun, Patrialis tak tahu apakah ada calon lain.

Hasilnya, Presiden menetapkan mantan politisi PAN itu untuk duduk di MK. "Kalau saya cacat, enggak diamanahkan (Presiden) dong," kata Patrialis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com