Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Periksa Anak Buah Nazaruddin Terkait Hambalang

Kompas.com - 23/07/2013, 14:16 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa Marisi Martondang, anak buah mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin, terkait penyidikan kasus dugaan korupsi pembangunan sarana dan prasarana olahraga di Hambalang, Selasa (23/7/2013). Marisi diperiksa sebagai saksi bagi salah satu tersangka kasus itu, mantan petinggi PT Adhi Karya Teuku Bagus Muhammad Noor.

"Diperiksa sebagai saksi," kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK Priharsa Nugraha.

Marisi diketahui telah memenuhi panggilan pemeriksaan KPK. Dalam persidangan kasus dugaan korupsi proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang berlangsung di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta beberapa waktu lalu, Marisi disebut sebagai Direktur Administrasi PT Anugerah Nusantara yang merangkap Direktur Utama PT Mahkota Negara, anak perusahaan PT Anugerah.

Adapun PT Anugerah dimiliki Nazaruddin. Perusahaan itu pun berganti nama menjadi Grup Permai. Perusahaan milik Nazaruddin ini diduga mendapat keuntungan dari jual beli proyek pemerintah. Beberapa proyek yang diurus PT Anugerah, di antaranya, proyek wisma atlet SEA Games, proyek Hambalang, dan proyek PLTS di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

KPK pernah menggeledah kantor Grup Permai terkait penyidikan kasus suap wisma atlet yang menjerat Nazaruddin beberapa waktu lalu. Dari temuan penggeledahan inilah KPK mulai menyelidiki kasus Hambalang. Ada catatan keuangan PT Anugerah Nusantara/ Grup Permai yang menunjukkan aliran dana proyek Hambalang ke sejumlah pihak.

Dalam kasus dugaan korupsi pembangunan sarana/prasarana Hambalang, KPK menetapkan tiga tersangka, yakni Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng, Kepala Biro Keuangan dan Rumah Tangga Kemenpora Deddy Kusdinar, serta Teuku Bagus. Ketiganya diduga melakukan penyalahgunaan wewenang yang mengakibatkan kerugian negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com