Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Unggul di Survei, Inilah Rahasianya ...

Kompas.com - 18/07/2013, 19:53 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ada tiga rahasia mengapa Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo unggul di berbagai survei soal calon presiden pada Pemilu 2014.

Pertama, kata Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute Hanta Yudha AR, Jokowi, yang juga politisi PDI Perjuangan, adalah antitesa pemimpin terdahulu. Jokowi dinilai merakyat dan apa adanya, sementara kebanyakan pemimpin saat ini cenderung menjaga jarak dengan rakyat.

Kedua, alumnus Universitas Gadjah Mada ini memperoleh momentum politik ketika terpilih menjadi orang nomor satu di ibu kota.

Ketiga, mantan Wali Kota Solo ini juga dipandang sebagai politisi yang independen dan tidak tergantung oleh partainya.

"Presepsi publik, Jokowi merupakan sosok yang tidak terlalu formal alias ndeso," ujar Hanta.

Sementara itu, Pakar Psikologi Politik Universitas Indonesia (UI) Hamdi Moloek mengatakan, masyarakat kini menginginkan pemimpin baru yang berbeda. "Politik lama atau generasi tua mulai ditolak karena masyarakat kecewa dengan kinerja selama ini. Begitu ada sosok muda yang berbeda seperti Jokowi, tentu masyarakat langsung mendukung. Mereka menganggap Jokowi belum terkontaminasi oleh politik lama," jelas Hamdi.

Sementara itu, pengamat politik LIPI Indria Samergo menyatakan, hasil survei oleh sejumlah lembaga survei mencerminkan kondisi sebenarnya di lapangan. Indria memperkirakan, jika Jokowi mengajukan diri sebagai calon presiden, maka kemungkinan besar akan terpilih.

"Apalagi ini kan hasil dari berbagai lembaga survei, bukan hanya dari satu lembaga survei saja, jadi pasti sangat menggambarkan realitas yang ada," ujarnya.

Dua survei terakhir menunjukkan bahwa elektabilitas Jokowi sebagai capres mengungguli tokoh nasional lainnya.

Pada Selasa (17/7/2013), Lembaga Survei Nasional (LSN) merilis hasil survei menunjukkan bahwa elektabilitas Jokowi mencapai 68,1 persen, sementara Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri harus puas di angka 14,9 persen.

Selang satu hari, hasil survei Pusat Data Bersatu menunjukkan, Jokowi diidolakan oleh kalangan pemilih perempuan. Jokowi meraup 16,1 persen suara dari kaum hawa jika pemilihan presiden dilakukan hari ini. Tampil sebagai juara dua dan juara tiga, berturut-turut, adalah Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto (7,8 persen), dan Megawati (7,3 persen).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com