Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hidayat: Memang Ada Wacana Keluar dari Koalisi

Kompas.com - 23/05/2013, 12:42 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid mengakui ada wacana untuk keluar dari koalisi partai pendukung pemerintah. Namun, kata dia, wacana itu baru dilontarkan oleh individu dan belum merupakan keputusan final partai. Keputusan terkait koalisi harus melalui pertimbangan Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) PKS.

"Wacana itu adalah pernyataan pribadi. Dalam Majelis Syuro memang diperbolehkan orang berwacana apa saja. Tetapi, putusannya itu akan dikaji lebih lanjut oleh DPTP partai," kata Hidayat, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/5/2013).

Tugas DPTP, kata Hidayat, seperti tugas Majelis Syuro yang mempertimbangkan seluruh perkembangan terkini, seperti masalah sosial, ekonomi, politik, dan lainnya. DPTP terdiri dari Ketua Majelis Syuro, Ketua DPP, Sekretaris Jenderal, Bendahara, Ketua Dewan Syariah, dan Majelis Pertimbangan Syariah.

Mengenai wacana untuk keluar dari koalisi partai pendukung pemerintah, Hidayat mengakui sangat mungkin. 

"Kata kuncinya wacana dan wacana bukan keputusan. Mengenai untung ruginya, saya tidak bisa sampaikan karena saya tak ingin melampaui kewenangan DPTP," ujarnya.

Untuk diketahui, wacana PKS keluar dari koalisi partai pendukung pemerintah kembali mencuat. Alasannya adalah karena beberapa kader PKS merasa tak sejalan dengan kebijakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Menanggapi itu, Fraksi Partai Demokrat mempersilakan bila PKS merasa tidak nyaman dan memutuskan keluar dri koalisi. Namun begitu, sikap tersebut dianggap sebagai wujud tak dewasanya PKS dalam menghadapi masalah.

Baca juga:
Sesumbar Keluar Koalisi, PKS Tak Dewasa

Demokrat: Kalau Tak Nyaman, Silakan PKS Keluar dari KoalisiNasir Djamil: PKS di Koalisi, Hanya Habiskan Waktu
Syarief: Keluar dari Koalisi? Terserah PKS...
Fahri Hamzah Inginkan PKS Keluar dari Koalisi

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

    Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

    Nasional
    Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

    Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

    Nasional
    Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

    Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

    Nasional
    Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

    Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

    Nasional
    Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

    Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

    Nasional
    Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

    Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

    Nasional
    Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

    Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

    Nasional
    15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

    15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

    Nasional
    Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

    Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

    Nasional
    Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

    Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

    Nasional
    Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

    Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

    Nasional
    Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

    Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

    Nasional
    9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

    9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

    Nasional
    Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

    Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

    Nasional
    Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

    Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com