Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usung Susno Jadi Bacaleg, PBB Dinilai Bereksperimen Politik

Kompas.com - 27/04/2013, 14:39 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Bulan Bintang (PBB) dinilai tengah melakukan eksperimen politik dengan mengusung terpidana kasus korupsi, Susno Duadji, sebagai bakal calon legislatif Dewan Perwakilan Rakyat pada Pemilihan Umum 2014. PBB dinilai memanfaatkan kasus Susno untuk elektabilitas partai.

"PBB sedang melakukan upaya membuat magnet elektoral baru. Bereksperimen politik, siapa tahu menjadi modal," kata Hanta Yudha, pengamat politik dari Pol-Tracking Institute di Jakarta, Sabtu (27/4/2013).

Hanta mengatakan, PBB akan mendapat insentif elektoral jika mayoritas publik ternyata menilai Susno dizalimi, mulai dari dijerat oleh kepolisian hingga rencana eksekusi oleh kejaksaan. Sebaliknya, kata Hanta, PBB akan mendapat disinsentif elektoral jika publik ternyata berpendapat bahwa pensiunan jenderal bintang tiga itu memang bagian dari skandal hukum.

Menurut Hanta, putusan tiga tingkat pengadilan, yang menyatakan Susno bersalah, belum tentu banyak memengaruhi persepsi publik terhadap Susno. Ia memberi contoh penghakiman publik terhadap mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum sebelum ditetapkan tersangka.

"Saya tidak bisa mengukur pandangan publik. Tapi, kalau sudah ada kejelasan (proses hukum), PBB seharusnya bersikap. Kita inginkan caleg berintegritas, mempunyai kapabilitas," kata Hanta.

Kejaksaan beberapa kali gagal mengeksekusi Susno atas putusan tiga tahun dan enam bulan penjara. Pada upaya eksekusi di rumah Susno di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (24/4/2013), tim eksekusi kejaksaan kembali gagal membawa mantan Kepala Bareskrim Polri itu.

Susno mulai bergabung dengan PBB setelah putusan kasasinya keluar. Tak hanya menjadi kader, mantan Kepala Polda Jawa Barat itu bahkan masuk dalam daftar calon sementara (DCS) anggota legislatif DPR dari PBB di daerah pemilihan Jawa Barat I.

Berita lain soal Susno dapat dibaca dalam topik Eksekusi Susno Duadji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

    Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

    Nasional
    'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

    "Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

    Nasional
    Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

    Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

    Nasional
    Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

    Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

    Nasional
    Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

    Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

    [POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

    Nasional
    Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

    Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

    Nasional
    Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

    Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

    Nasional
    Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

    Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

    Nasional
    KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

    KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

    Nasional
    Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

    Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

    BrandzView
    Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

    Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

    Nasional
    Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

    Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com