Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"SBY Sudah Kerja Keras 8 Tahun, Beri Waktu Urus Partai"

Kompas.com - 11/02/2013, 11:10 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf meminta kepada semua pihak untuk menghormati sikap Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dalam penyelamatan Partai Demokrat. Pasalnya, menurut dia, SBY selaku Presiden sudah bekerja keras dalam delapan tahun terakhir.

"Hormati Pak SBY sebagai Presiden. Beliau selama ini sudah kerja keras. Ketika mengurus partai yang didirikannya, berilah beliau waktu," kata Nurhayati di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (11/2/2013).

Nurhayati mengatakan, semua pemimpin partai pasti akan melakukan hal yang sama jika partainya mengalami masalah. Dia yakin SBY tak akan melupakan segala hal yang menjadi tanggung jawabnya sebagai Presiden.

Ia juga meminta kepada semua pihak untuk tidak mencampuri urusan internal, apalagi membenturkan antarpetinggi Demokrat. Dia berharap pihaknya diberi waktu untuk menyelesaikan masalah internal.

"Biar masalah internal jadi masalah internal. Beri kami ruang menata Demokrat untuk kembali mendapat kepercayaan masyarakat," ujar anggota Komisi I DPR itu.

Seperti diberitakan, berbagai pihak mengkritik SBY pascakeputusan Majelis Tinggi Demokrat dalam penyelamatan partai. SBY memutuskan mengambil alih Demokrat. Seluruh mekanisme di partai harus melalui Majelis Tinggi.

SBY bertugas, berwenang, dan bertanggung jawab memimpin penyelamatan dan konsolidasi Demokrat. Selain itu, segala keputusan dan tindakan Demokrat ditentukan dan dijalankan Majelis Tinggi yang juga mengambil keputusan serta arahan penting dan strategis.

Elemen-elemen partai berada dalam kendali dan bertanggung jawab langsung kepada Majelis Tinggi. Sikap SBY itu setelah rilis hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang menunjukkan elektabilitas Partai Demokrat tinggal 8,3 persen. Angka itu merupakan yang paling rendah pasca-Pemilu 2009.

SBY sudah membantah penilaian bahwa dirinya tak akan fokus dalam pemerintahan hingga 2014. "Saya pastikan ke hadapan rakyat Indonesia, saya tidak melalaikan tugas saya yang utama menjalankan roda pemerintahan dan memimpin kehidupan bernegara," kata SBY.

Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Demokrat "Terjun" Bebas

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Novel Baswedan Sampai Mantan 'Raja OTT' Akan Daftar Capim KPK

    Novel Baswedan Sampai Mantan "Raja OTT" Akan Daftar Capim KPK

    Nasional
    Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P pada Pilkada Jakarta

    Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P pada Pilkada Jakarta

    Nasional
    Datang ke Istana, Bamsoet Lapor Persiapan Sidang Tahunan MPR Terakhir Jokowi

    Datang ke Istana, Bamsoet Lapor Persiapan Sidang Tahunan MPR Terakhir Jokowi

    Nasional
    Wapres Peringatkan Limbah B3 Tak Bisa Dibuang Sembarangan

    Wapres Peringatkan Limbah B3 Tak Bisa Dibuang Sembarangan

    Nasional
    Produksi Karpet Mobil Ternama Dunia Dibuat di Pasuruan, Wapres: Tinggal Buat Mobilnya...

    Produksi Karpet Mobil Ternama Dunia Dibuat di Pasuruan, Wapres: Tinggal Buat Mobilnya...

    Nasional
    Tak Hanya Segelintir, Ternyata Ada 82 Anggota DPR RI yang Main Judi Online

    Tak Hanya Segelintir, Ternyata Ada 82 Anggota DPR RI yang Main Judi Online

    Nasional
    Pusat Data Nasional Jebol: Menkominfo Mundur atau Dimaklumi?

    Pusat Data Nasional Jebol: Menkominfo Mundur atau Dimaklumi?

    Nasional
    Wapres: Penegakan Hukum Harus Punya Dasar yang Dapat Dipertanggungjawabkan

    Wapres: Penegakan Hukum Harus Punya Dasar yang Dapat Dipertanggungjawabkan

    Nasional
    Ada Dua Versi Sikap Jokowi soal Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Mana yang Benar?

    Ada Dua Versi Sikap Jokowi soal Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Mana yang Benar?

    Nasional
    Coklit Pemilih Pilkada Berlangsung, Bawaslu Ungkap 10 Kerawanan Prosedur

    Coklit Pemilih Pilkada Berlangsung, Bawaslu Ungkap 10 Kerawanan Prosedur

    Nasional
    Hari Ini, SYL dkk Hadapi Sidang Tuntutan Kasus Pemerasan dan Gratifikasi di Kementan

    Hari Ini, SYL dkk Hadapi Sidang Tuntutan Kasus Pemerasan dan Gratifikasi di Kementan

    Nasional
    Stafsus Klaim Jokowi Tak 'Cawe-cawe' di Pilkada Mana Pun

    Stafsus Klaim Jokowi Tak "Cawe-cawe" di Pilkada Mana Pun

    Nasional
    Panasnya Rapat di DPR Bahas Peretasan PDN: Kominfo, BSSN dan Telkom Saling Lempar Bola hingga Disindir Bodoh

    Panasnya Rapat di DPR Bahas Peretasan PDN: Kominfo, BSSN dan Telkom Saling Lempar Bola hingga Disindir Bodoh

    Nasional
    Kaesang ke Sekjen PKS: Jangan Bawa-bawa Presiden Lah, Ketumnya Kan Saya

    Kaesang ke Sekjen PKS: Jangan Bawa-bawa Presiden Lah, Ketumnya Kan Saya

    Nasional
    Menkominfo Masih Bisa Bilang Alhamdulillah usai PDN Diretas, Ini Sebabnya

    Menkominfo Masih Bisa Bilang Alhamdulillah usai PDN Diretas, Ini Sebabnya

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com