Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Brigjen Didik Enggan Ungkap Peran Djoko

Kompas.com - 02/11/2012, 18:10 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Wakil Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri, Brigadir Jenderal Polisi Didik Purnomo diperiksa penyidik KPK selama kurang lebih tujuh jam sebagai saksi terkait penyidikan kasus dugaaan korupsi proyek simulator ujian SIM, Jumat (2/11/2012). Didik dimintai keterangan untuk tersangka kasus itu yang juga mantan Kepala Korlantas, Inspektur Jenderal Polisi Djoko Susilo.

Seusai diperiksa, Didik mengaku sudah menjelaskan ke penyidik KPK terkait tugasnya sebagai pejabat pembuat komitmen (PPK) dalam proyek simulator SIM. "Pertanyaannya enggak banyak, hanya ada beberapa pertanyaan. Lupa aku jumlahnya, nanti silakan ke lawyer," katanya saat meninggalkan Gedung KPK, Jakarta dengan didampingi pengacaranya, Harry Pontoh.

Namun, Didik enggan menungkap keterlibatan Djoko dalam kasus ini. Saat ditanya mengenai peran Djoko, Didik berkata, "Loh saya kan hanya kasih keterangan sebagai saksi, nanti di sana, di penyidik."

Pengacaranya, Harry Pontoh juga enggan berkomentar seputar materi pemeriksaan. Dia mengatakan kalau Didik sudah menyampaikan kepada penyidik KPK mengenai apa yang dia dengar, dia lihat, dan dia alami.

"Substansinya, tanya KPK," ujar Harry.

Adapun pemeriksaan Didik sebagai saksi untuk Djoko ini merupakan yang kedua. Pemeriksaan pertama dilakukan pada 24 September lalu saat jenderal bintang satu itu mendekam di Rumah Tahanan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok. Saat itu Kepolisian yang ikut menetapkan Didik sebagai tersangka, masih aktif menyidik kasus simulator SIM.

Dalam kasus ini, KPK menetapkan empat tersangka. Mereka adalah Djoko, Didik, dan dua pihak rekanan yaitu Budi Susanto dan Sukotjo S Bambang. Keempatnya disangka melakukan penyalahgunaan wewenang sehingga menimbulkan keuangan negara dalam proyek simulator SIM. Adapun nilai kerugian negara dalam proyek itu diduga mencapai Rp 100 miliar.

Selain memeriksa Didik, KPK hari ini meminta keterangan ketua panitia pengadaan proyek simulator, AKBP Teddy Rusmawan. Kamis (1/11/2012) KPK memeriksa bendahara Korlantas Kompol Legimo.

Seusai dipeirksa sekitar delapan jam, Legimo mengaku ditanya penyidik KPK seputar sistem pembayaran. Selain Legimo, sedianya kemarin KPK memeriksa Budi. Namun, Direktur PT Citra Mandiri Metalindo Abadi (PT CMMA) itu mangkir dari panggilan KPK.

KPK mulai intensif memeriksa tersangka kasus simulator selain Djoko Susilo setelah kepolisian menghentikan penanganan kasus tersebut. Kepolisian sebelumnya ikut aktif menyidik kasus ini dan sudah menetapkan lima tersangka. Tiga dari lima tersangka itu adalah orang yang sama dengan yang ditetapkan KPK sebagai tersangka.

penyidik KPK hari ini.

Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Dugaan Korupsi Korlantas Polri

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

    Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

    Nasional
    Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

    Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

    Nasional
    Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

    Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

    Nasional
    Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

    Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

    Nasional
    Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

    Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

    Nasional
    Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

    Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

    Nasional
    KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

    KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

    Nasional
    Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

    Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

    Nasional
    Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

    Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

    Nasional
    Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

    Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

    Nasional
    Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

    Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

    Nasional
    Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

    Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

    Nasional
    Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

    Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

    Nasional
    Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

    Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

    Nasional
    Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

    Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com