Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyelidikan Baru DPID, Siapa Tersangka Berikutnya?

Kompas.com - 29/10/2012, 18:52 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi membuka penyelidikan baru terkait kasus dugaan suap pengalokasian Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah (DPID). Juru Bicara KPK Johan Budi mengatakan, penyelidikan baru proyek DPID ini merupakan pengembangan kasus suap yang melibatkan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Wa Ode Nurhayati dan pengusaha Fahd El Fouz.

“Perkembangan menarik dalam rangka untuk mengembangkan kasus yang berkaitan dengan Wa Ode dimana beberapa info yang muncul dalam persidangan, KPK mulai membuka penyelidikan baru,”  kata Johan di Gedung KPK, Jakarta, Senin (29/10/2012).

Namun dia tidak menjelaskan lebih jauh ke mana arah penyelidikan baru tersebut dan pihak mana yang berpotensi menjadi tersangka baru. Menurut Johan, KPK hari ini memanggil staf Wa Ode yang bernama Sefa Yolanda untuk dimintai keterangan. Namun yang bersangkutan tidak memenuhi panggilan KPK tersebut.

Adapun Sefa merupakan staf Wa Ode yang mengetahui pengeluaran dan pemasukan uang atasannya itu. Wa Ode menerima uang Rp 6,25 miliar dari tiga pengusaha yang ditransfer ke rekeningnya oleh Sefa. Penerimaan uang tersebut berkaitan dengan pengalokasian DPID untuk tiga kabupaten di Aceh. Wa Ode pun dinyatakan bersalah dan divonis enam tahun penjara.

Johan mengatakan, KPK akan menindaklanjuti informasi sekecil apapun yang muncul dalam persidangan kasus Wa Ode dan Fahd selama ini. Informasi tersebut, katanya, KPK akan melalui pengujian sehingga dapat dilengkapi dengan bukti-bukti terkait.

Dalam persidangan Wa Ode terungkap keterlibatan sejumlah aktor lain. Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta yang menangani perkara kedua orang itu meminta jaksa KPK menjadikan pengusaha Haris Surahman sebagai tersangka. Haris menjadi perantara antara Wa Ode dengan tiga pengusaha, termasuk dengan Fahd.

Adapun Fahd dalam persidangan mengaku memberikan fee Rp 6 miliar kepada Wa Ode melalui Haris. Kemudian Haris meneruskan uang itu ke rekening Wa Ode melalui Sefa.

Pimpinan Banggar DPR

Selain Haris, ada dua nama unsur pimpinan Badan Anggaran DPR yang disebut. Saat bersaksi dalam persidangan Wa Ode beberapa waktu lalu, Fahd mengungkapkan bahwa kepengurusan alokasi DPID tahun anggaran 2011 untuk tiga Kabupaten di Aceh, sudah menjadi jatah pimpinan Banggar. Adalah Wakil Ketua Banggar DPR, Tamsil Linrung yang menurut Fahd mengurusi alokasi DPID untuk Kabupaten Pidie Jaya. Sementara untuk Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Besar, katanya, menjadi jatah Mirwan Amir.

Dugaan keterlibatan pimpinan Banggar DPR ini juga diungkapkan Wa Ode. Politikus Partai Amanat Nasional itu meminta KPK menjadikan empat pimpinan Banggar DPR sebagai tersangka.

Menurut Wa Ode, sebagai anggota Banggar DPR, dirinya tidak berwenang mengalokasikan DPID tanpa persetujuan pimpinan Banggar DPR. Terkait penyidikan Wa Ode, KPK sudah meminta keterangan empat pimpinan Banggar, yakni Tamsil, Mirwan (sekarang mantan), Melchias Markus Mekeng (sekarang mantan), dan Olly Dondokambey sebagai saksi. KPK juga memeriksa Wakil Ketua DPR, Anis Matta sebagai saksi untuk Wa Ode.

 

Berita selengkapnya dapat dibaca di topik "Wa Ode dan Suap DPID"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

    Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

    Nasional
    Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

    Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

    Nasional
    Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

    Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

    Nasional
    MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

    MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

    Nasional
    Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

    Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

    Nasional
    Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

    Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

    Nasional
    Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

    Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

    Nasional
    CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

    CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

    Nasional
    Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum 'Move On'

    Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum "Move On"

    Nasional
    CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

    CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

    Nasional
    Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada 'Stabilo KPK'

    Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada "Stabilo KPK"

    Nasional
    CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

    CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

    Nasional
    MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

    MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

    Nasional
    CSIS: 138 dari 580 Caleg Terpilih di DPR Terasosiasi Dinasti Politik

    CSIS: 138 dari 580 Caleg Terpilih di DPR Terasosiasi Dinasti Politik

    Nasional
    Idrus Marham Dengar Kabar Golkar Dapat 5 Kursi Menteri dari Prabowo

    Idrus Marham Dengar Kabar Golkar Dapat 5 Kursi Menteri dari Prabowo

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com