Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Jangan Terlalu Terlena dengan Pujian dari Luar Negeri

Kompas.com - 12/07/2012, 21:16 WIB
Dimasyq Ozal

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono diminta untuk tidak terlalu terlena dengan pujian yang datang dari luar negeri berkat kemampuan bertahannya menghadapi krisis global.

"Yang paling saya khawatirkan adalah karena Presiden kita mendengar terlalu banyak pujian di luar negeri, saya khawatir dia tidak mau mendengar apa yang dikeluhkan di dalam negerinya sendiri,"kata Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofyan Wanandi pada diskusi umum bersama jajaran pejabat Bank Dunia di Gedung BPKM, Jakarta, Kamis (12/7/2012).

Sofyan mengatakan, berbagai pertemuan internasional yang dihadiri Presiden SBY beberapa waktu lalu, negara-negara di luar negeri merasa kagum dengan Indonesia yang mampu bertahan dari krisis global.

Mereka, lanjut Sofyan, memuji karena pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2012 menyentuh angka 6,3 persen. Selain itu, kata Sofyan, SBY pun dipuji dengan kemampuan Indonesia meminjamkan 1 miliar dolar AS ke IMF untuk membantu krisis tersebut.

"Saya pun memprediksikan bahwa krisis global ini berlangsung lebih lama dari apa yang diprediksi sebelumnya. Sementara kita juga harus bisa memproteksi pasar domestik. Bagaimana caranya pasar domestik tesebut memberikan nilai saing dengan calon pembelinya," ungkap Sofyan.

Akan tetapi, Sofyan ingin pemerintahan SBY juga mampu mendapat pujian dari dalam negerinya sendiri. Sebagai pengusaha, ia pun merasa, berbagai kebijakan yang dikeluarkan pemerintah bertentangan dan tidak selaras dengan apa yang dilakukan pengusaha ataupun buruh dalam negeri, seperti menggiatkan pada kekuatan modal, pembangunan infrastruktur daerah, masalah ketenagakerjaan, dan pembatas ekspor tambang.

"Kami harap di dalam penyelenggaraan kebijakan ada konsistensi. Tetapi pada saat yang sama saat menghadapi krisis, kami dari Apindo bekerja dengan sangat keras untuk bertahan. Tapi pada saat yang sama juga, baik pemerintahan SBY maupun DPR tidak mau atau mampu memberikan dukungan yang cukup untuk membantu kerja-kerja kami di dalam negeri," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nasional
Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Nasional
Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Nasional
KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

Nasional
PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

Nasional
PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

Nasional
KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

Nasional
MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

Nasional
Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Nasional
TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

Nasional
Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

Nasional
Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Nasional
Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com