Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat: Ical Dompleng Popularitas Ibas

Kompas.com - 03/07/2012, 13:15 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua menilai langkah Partai Golkar yang melirik banyak tokoh untuk menjadi calon wakil presiden mendampingi Aburizal Bakrie alias Ical dalam Pemilu 2014 merupakan strategi politik hanya untuk meraup dukungan menjelang pemilu.

Daftar nama yang dilirik Partai Golkar di antaranya Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas, Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, dan Kepala Staf TNI AD Jenderal Pramono Edhie Wibowo.

"Itu strategi politik yang dilakukan oleh Ical. Di awal penuh dengan nuansa menambah elektabilitas dia sebagai capres. Itu adalah nama-nama yang tidak pernah memiliki masalah," kata Max di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (3/7/2012).

Meski demikian, Max menilai langkah itu sah-sah saja dilakukan. Namun, jikapun benar, Max meyakini bahwa tawaran itu akan ditolak lantaran posisi Demokrat hingga saat ini tidak untuk mengajukan cawapres, tetapi capres.

"Komitmen keluarga SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) sangat paten, bahwa kita akan bicara capres pada 2013," kata Max.

Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Nurul Afirin membantah jika Golkar dinilai ingin mendompleng popularitas anak Presiden Yudhoyono itu dengan mempertimbangkannya menjadi cawapres.

"Kalau kita dianggap mendompleng, itu keliru sekali. Tidak seperti itu pun Golkar sudah punya nama. Terlalu berlebihan kalau kita mendompleng. Justru kita ingin tahu persepsi masyarakat bagaimana jika dua orang ini dipasangkan. Ini juga semua tergantung Demokrat, apakah mau berkoalisi dengan Golkar," kata Nurul.

Seperti diberitakan, Ibas berpendapat sah-sah saja namanya disebut-sebut sebagai salah satu kandidat cawapres. Namun, menurut dia, mekanisme internal Partai Demokrat terkait capres dan cawapres 2014 masih belum dibahas, apalagi mengumumkan nama ke publik.

Adapun Ical belum mau berkomentar banyak mengenai cawapres. Dia akan menentukan cawapres di waktu yang tepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Nasional
Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Nasional
TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

Nasional
Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Nasional
Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Nasional
BNPT Apresiasi 18 Pengelola Objek Vital Strategis dan Transportasi

BNPT Apresiasi 18 Pengelola Objek Vital Strategis dan Transportasi

Nasional
Kemenpan-RB Harapkan Pendaftaran CASN Segera Dibuka, Instansi Diminta Kebut Isi Rincian Formasi

Kemenpan-RB Harapkan Pendaftaran CASN Segera Dibuka, Instansi Diminta Kebut Isi Rincian Formasi

Nasional
Pimpinan MPR Minta Pemerintah Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pimpinan MPR Minta Pemerintah Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Penyidik KPK Bawa 3 Koper dan 1 Ransel Usai Geledah Ruangan Kesetjenan DPR

Penyidik KPK Bawa 3 Koper dan 1 Ransel Usai Geledah Ruangan Kesetjenan DPR

Nasional
Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

Nasional
Beri Pesan ke Timnas U-23, Wapres: Lupakan Kekalahan dari Uzbekistan, Kembali Semangat Melawan Irak

Beri Pesan ke Timnas U-23, Wapres: Lupakan Kekalahan dari Uzbekistan, Kembali Semangat Melawan Irak

Nasional
KPK Sebut Bupati Mimika Akan Datang Menyerahkan Diri jika Punya Iktikad Baik

KPK Sebut Bupati Mimika Akan Datang Menyerahkan Diri jika Punya Iktikad Baik

Nasional
Jokowi: 'Feeling' Saya Timnas U-23 Bisa Masuk Olimpiade

Jokowi: "Feeling" Saya Timnas U-23 Bisa Masuk Olimpiade

Nasional
Tolak PKS Merapat ke Prabowo, Gelora Diduga Khawatir soal Jatah Kabinet

Tolak PKS Merapat ke Prabowo, Gelora Diduga Khawatir soal Jatah Kabinet

Nasional
PKS Pertimbangkan Wali Kota Depok Maju Pilkada Jabar

PKS Pertimbangkan Wali Kota Depok Maju Pilkada Jabar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com