Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri: Pelayanan Kami Masih Banyak Kekurangan

Kompas.com - 01/07/2012, 14:28 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Timur Pradopo mengatakan, pelayanan kepolisian masih terdapat banyak kekurangan. Polri akan mengedepankan tindakan preemtif kepada masyarakat.

"Tentunya pelayanan kami masih banyak kekurangan. Tapi, semangat kami adalah bagaimana meningkatkan pelayanan tadi sehingga masyarakat di mana pun terlayani polisi dengan baik," kata Timur usai upacara peringatan Hari Bhayangkara ke-66 di Markas Korps Brimob Polri, Kelapa Dua, Depok, Minggu (1/7/2012).

Kapolri mengatakan, Polri belum maksimal dalam mengatasi hal-hal yang menjadi permasalahan di masyarakat. "Koreksi lagi, evaluasi untuk penyempurnaan, sekali lagi untuk pelayanan masyarakat yang terbaik. Saya kira itu yang kami lakukan," kata Timur.

Dalam meningkatkan pelayanan masyarakat, Polri mengutamakan langkah-langkah preemtif, yakni dengan berdialog langsung kepada masyarakat. Kemudian langkah preventif yang dilakukan. Dikatakan Kapolri, penindakan tegas yakni melalui jalur hukum merupakan langkah terakhir yang ditempuh.

"Sekali lagi penindakan tegas adalah hal yang terakhir. Jadi, langkah-langkah yang preemif itu yang terus kami optimalkan, kemudian pencegahan kami lakukan," katanya.

Kapolri mengatakan, Polri terus mengerahkan seluruh anggota untuk melayani masyarakat mulai dari Markas Besar Polri sampai pada Polsek dan Sub Polsek. Masyarakat juga diminta terus mengawasi pelayanan kepolisian hingga jika terdapat indiksi KKN.

Perayaan HUT ke-66 Bhayangkara mengambil tema "Pelayanan Prima, Anti KKN, Antikekerasan, Memantapkan Kamdagri, dan Supremasi Hukum guna Mendukung Pembangunan Nasional". Upacara peringatan Hari Bhayangkara dihadiri oleh Presiden Suliso Bambang Yudhoyono. Dalam pidatonya, presiden meminta jajaran kepolisian untuk dapat bertindak tegas dan melakukan pendekatan pada masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Nasional
Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Nasional
Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Nasional
Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Nasional
Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Nasional
Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Nasional
KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

Nasional
Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Nasional
Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Nasional
Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Nasional
Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Nasional
Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Nasional
Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Nasional
Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com