Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tentara AS Belajar Buru Teroris dari TNI AD

Kompas.com - 11/06/2012, 16:12 WIB
Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Penulis

MALANG, KOMPAS.com — Tentara Amerika Serikat yang berada di wilayah Asia Pasifik (USARPAC) belajar latihan memburu teroris kepada TNI Angkatan Darat Republik Indonesia sejak 11 Juni hingga 22 Juni 2012 di Malang, Jawa Timur.

Dalam jumpa persnya, Senin (11/6/2012), di lapangan kompleks Divisi Infateri 2 Kostrad, Singosari, Malang, Wakil Panglima USARPAC AS Brigjen Hara Geri mengatakan, latihan bersama yang diikuti 104 tentara AS adalah untuk menjalin hubungan bilateral angkatan darat dari kedua negara, selain juga untuk menukar pengalaman taktik dan teknik.

"Yang utama, kami ingin belajar bagaimana menangani masalah terorisme dan juga bagaimana belajar menangani bencana alam. Indonesia cukup baik dan menangani keduanya," ungkap Brigjen Hara Geri seusai pembukaan latihan bersama.

Menurutnya, latihan bersama dengan TNI juga akan membawa dampak yang baik terhadap hubungan dua negara. Jika ada tugas bersama yang melibatkan tentara dari dua negara, maka hal itu akan memudahkan komunikasi. "Saya sangat bangga dan merasa terhormat ada di Indonesia," katanya.

Sementara itu, menurut Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya, Kristen F Bauer, latihan bersama tersebut untuk menjalin kerja sama yang baik antara militer Indonesia dan Amerika. "Kita bisa berbagi ilmu dan pengalaman. Tapi kita akan lebih fokus pada penanganan bencana. Kita mau belajar itu," katanya lagi.

Di tempat yang sama, Panglima Kostrad Letjen TNI M Munir mengatakan, latihan bersama itu bukan yang pertama, melainkan sudah yang keenam dengan melibatkan tujuh negara. Di antaranya Malaysia, Thailand, Nepal, India, Brunei Darussalam, dan Singapura. "Tujuannya untuk tukar pengalaman dan tukar ilmu; meningkatkan kemampuan dan keterampilan sesuai dengan standar PBB," katanya.

Ditanya mengapa harus latihan bersama tentara AS, Letjen TNI M Munir menegaskan bahwa latihan tak hanya dengan tentara AS. Ada banyak negara yang sudah diajak latihan bersama. "Tukar pengalaman dan menjalin hubungan baik antarnegara," katanya singkat. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Nasional
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com