Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masa Kerja Tim Penyelidik Peristiwa 1965 Diperpanjang

Kompas.com - 17/01/2012, 15:54 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyatakan hasil penyelidikan pro justitia atas peristiwa 1965-1966 masih terlalu umum. Untuk itu, masa kerja tim ad hoc Komnas HAM yang dibentuk pada 2008 akan diperpanjang.

"Locus (lokasi) dan Tempus (waktu) penyelidikan masih sangat umum. Perlu memilih lebih spesifik agar bisa ditindaklanjuti Jaksa Agung," kata Stanley Adi Prasetyo, Komisioner Komnas HAM sekaligus anggota tim penyelidikan peristiwa 1965-1966, di hadapan para korban peristiwa tersebut yang datang ke kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta, Selasa (17/1/2012).

Stanley menjelaskan, jika ingin memproses kasus tersebut ke arah tindak pidana umum, pihaknya masih membutuhkan waktu untuk memfokuskan investigasi pada lokasi dan waktu tertentu. Pasalnya, dari segi lokasi peristiwa 1965-1966 menyebar hampir ke seluruh Indonesia.

Waktu kejadian dan dampak dari peristiwa tersebut dialami para korban dalam kurun waktu yang sangat panjang. Sebab itu, tim penyelidik ad hoc masih membutuhkan waktu untuk menyiapkan laporan hasil penyelidikan yang lebih terarah dan tepat sasaran.

Ketua Tim Penyelidikan Nurkholis menerangkan, pihaknya sudah dua kali menyajikan laporan tertulis kepada rapat paripurna Komnas HAM. Laporan-laporan tersebut masih terus direvisi. "Pertanggungjawaban kami hanya kepada paripurna Komnas HAM," jelas Nurkholis yang juga wakil ketua Komnas HAM.

Para korban pelanggaran HAM dalam peristiwa 1965-1966 adalah mereka yang mengalami penculikan, pemerkosaan/pelecehan seksual, penahanan dalam jangka waktu tak terbatas (12-14 tahun), pemaksaan kerja tanpa upah, dan diskriminasi hak-hak dasar warga negara (politik, ekonomi, sosial, budaya serta hukum), perampokan harta benda, dan sejumlah pelanggaran lain. Walau sudah mendapatkan penjelasan langsung dari tim penyelidikan, para korban terlihat kurang puas.

"Masih harus menunggu tiga bulan lagi? Tiga bulan lama, Pak," seru salah seorang korban setelah mendengarkan penjelasan Nurkholis. Para korban menduga Komnas HAM mendapat tekanan dari pihak pelaku kejahatan 1965 yang melibatkan institusi dan rezim penguasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com