Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalur Selatan Terancam Putus

Kompas.com - 05/01/2012, 06:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Jalur selatan Pulau Jawa yang menghubungkan Jawa Tengah dan Jawa Barat terancam putus, Rabu (4/1/2012), akibat longsor di Desa Tayem Timur, Kecamatan Karangpucung, Cilacap, Jawa Tengah, sepanjang 23 meter, Senin lalu.

Longsornya jalan di Kilometer (Km) 58+300 Karangpucung itu menyisakan ancaman pergerakan tanah yang dapat menyebabkan badan jalan tergerus dan ambles seluruhnya. Selain longsor, hujan deras yang turun sejak Rabu dini hari juga menyebabkan sejumlah kawasan di Samarinda, Kalimantan Timur, dilanda banjir.

Kemacetan di jalanan di kota itu pun tak terhindarkan. Selokan air atau parit-parit kecil di tepi jalan tak lagi mampu menampung air sehingga meluap. Sampah dalam bungkus plastik terlihat banyak mengapung di jalanan.

”Rabu subuh, pembatas jalan malah tidak kelihatan. Air pun masuk sampai parkiran motor di kantor. Siang ini pembatas kelihatan karena air surut sekitar 20 sentimeter,” ujar Sudarsono, warga Karang Paci, Samarinda, yang bekerja di sebuah perusahaan swasta di Jalan Antasari.

Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Kaltim Irianto Lambrie mengatakan, banjir Samarinda karena banyak hal, salah satunya belum tersedianya prasarana pengendali banjir yang memadai. Drainase tidak dibangun secara terencana dan kurang dipelihara oleh Pemkot Samarinda.

Di lintas selatan Jawa, berdasarkan pantauan Kompas, Rabu, hampir separuh badan jalan dengan lebar 8 meter dan diimpit jurang terjal di dua sisinya ambles sedalam 5 meter.

Akibatnya, lalu lintas jalan nasional tersendat karena pemberlakuan sistem buka-tutup. Parahnya lagi, belum ada perbaikan apa pun dari instansi terkait. Kendaraan dari arah Kabupaten Banjar, Jabar, ataupun dari arah Banyumas, Jateng, harus antre satu per satu. Bahkan, antrean terkadang bisa mencapai 1 kilometer. Sejumlah perintang dan pembatas dari tong juga dipasang di lokasi untuk menambah kewaspadaan pengemudi.

Pengamat jalan ranting Karangpucung-Cilopadang dari Balai Pelaksana Teknis (BPT) Bina Marga Jateng Wilayah Cilacap, Parjo, mengakui, jika tidak segera ditangani, separuh badan jalan yang masih tersisa terancam tergerus longsor. Sebab, struktur penahan lapisan aspal sudah rawan.

”Ditambah lagi hujan deras yang mengguyur lapisan aspal yang sudah mengelupas dapat memperparah potensi pergerakan tanah,” ujarnya. Jalur itu sebenarnya baru diperbaiki setelah sebelumnya ambles sekitar 10 sentimeter. Namun, karena terus diguyur hujan lebat, jalan kemudian longsor sepanjang 23 meter dan lebar 2,6 meter.

Tonase berlebih

Parjo mengungkapkan, jalan yang longsor tersebut merupakan jalan nasional tipe B dengan maksimal tonase 15 ton. ”Kenyataannya, setiap hari selalu lewat kendaraan dengan beban lebih dari 60 ton. Kebanyakan mengangkut pasir besi dan semen. Ini yang membuat jalan yang strukturnya rawan ini cepat rusak,” katanya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com