Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sindu Usulkan Mimika Penerima Dana PPID

Kompas.com - 14/12/2011, 19:40 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Pejabat Kementerian Keuangan, Sindu Malik Pribadi bersaksi dalam persidangan terdakwa kasus dugaan suap dana Program Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah (PPID) di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dharnawati. Dalam kesaksiannya, Sindu mengaku ikut mengusulkan daerah yang akan menerima dana PPID meskipun dirinya bukan pejabat di Kemennakertrans. Daerah yang diusulkan Sindu adalah Kabupaten Mimika di Papua. "Itu Mimika wilayah transmigrasi dan di sana juga layak, dalam kaitan itu saya mengusulkan," kata Sindu di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (14/12/2011).

Dalam kasus ini, pengalokasian dana PPID untuk empat kabupaten di Papua yakni Keerom, Mimika, Teluk Wondama, dan Manokwari menjadi masalah. Diduga, ada permainan uang dalam penentuan empat kabupaten itu. Dharnawati didakwa memberi uang Rp 2,1 miliar ke pejabat Kemennakertrans, I Nyoman Suisnaya dan Dadong Irbarelawan sebagai imbalan karena telah memenuhi permintaannya untuk memasukkan empat kabupaten tersebut ke dalam daftar daerah penerima dana PPID. Nyoman dan Dadong pun menjadi terdakwa. Dana transfer daerah senilai total Rp 500 miliar dialokasikan Kementerian Keuangan untuk program transmigrasi di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Menurut Sindu, dirinya berperan dalam pengajuan program PPID dari Kemennakertrans ke Kemenkeu itu. Mantan Kepala Seksi Pajak Daerah dan Restribusi Kementerian Keuangan tersebut menjadi konsultan bagi pihak Kemennakertrans terkait prosedur pengajuan dana PPID. "Saya pensiunan dan hanya diminta memberikan konsultasi, saya diminta Ali Mudhori, beliau perkenalkan saya ke Djoko Sidik Pramono (Dirjen PM2KT), dan Heryawan Saleh (Dirjen P2KT)," ungkapnya.

Setiap memberikan masukan ke Kemennakertrans, Sindu menerima upah Rp 2-3 juta dari Ali Mudhori yang lama dikenalnya itu. Sindu berkenalan dengan Ali saat politisi Partai Kebangkitan Bangsa itu masih menjadi anggota DPR, periode 2004-2009. "Di situ saya jelaskan secara normatif bagaimana anggaran itu bisa didapatkan oleh transmigrasi," ucapnya.

Selain itu, Sindu mengaku dijanjikan sesuatu oleh Dharnawati jika empat kabupaten di Papua tersebut mendapat dana PPID. Namun Sindu menolak jika dikatakan adanya permainan uang di balik penentuan daerah-daerah penerima dana PPID itu. Menurutnya, ada kriteria tertentu dalam menentukan daerah-daerah yang akan menerima dana PPID. "Berdasarkan ketentuan yang ada, alokasi dana itu didasarkan pada data-data yang ada di daerahnya. Kumlah pegawai, indeks kemiskinan relatif, itu data yang tidak bisa diintervensi," ujarnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com