JAKARTA, KOMPAS.com — Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik Daniel Sparringa mengatakan, pihak Istana Kepresidenan bersimpati sekaligus prihatin atas aksi bakar diri yang dilakukan pria yang belum diketahui identitasnya pada Rabu (7/12/2011) di depan Istana Merdeka, Jakarta.
Daniel mengatakan, saat ini pihak Istana Kepresidenan ingin memusatkan perhatian pada upaya penyelamatan nyawa pria yang diperkirakan berusia 40 tahun tersebut. "Kami berpandangan bahwa setiap kehidupan makhluk adalah anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa. Tidak seorang pun boleh kita biarkan menyia-nyiakan anugerah itu," kata Daniel kepada para wartawan melalui pesan singkat, Kamis (8/12/2011).
Ia mengatakan, pihak Istana Kepresidenan mendorong semua warga negara menjauhkan kekerasan, termasuk terhadap dirinya sendiri. Indonesia, sambungnya, harus memuliakan keadaban yang di antaranya datang dari moralitas agama dan kemanusiaan.
"Kebebasan berpendapat dan berbagai bentuk kemerdekaan berekspresi hendaknya digunakan untuk membangun tradisi yang di antaranya juga menyertakan kewajiban dan tanggung jawab untuk memajukan kehidupan bersama. Dengan kesadaran dan motif apa pun, kami menyayangkan peristiwa itu dan berharap itu akan menjadi peristiwa terakhir yang kita lihat dalam masa hidup kita," terangnya.
Sebelumnya, seorang pria yang tidak dikenal membakar diri di depan Istana Merdeka, Rabu sekitar pukul 17.30 WIB. Saat ini, korban masih menjalani perawatan intensif dengan kondisi luka serius pada sekujur tubuhnya di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.