Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Keamanan Indonesia Dikerahkan di Mekkah

Kompas.com - 12/10/2011, 04:56 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com — Sebanyak 50 petugas keamanan asal Indonesia siap mengantisipasi perampokan serta segala tindak kejahatan di tanah suci Mekkah dan beberapa kota lainnya di Arab Saudi.

"Sudah ada 50 petugas keamanan yang diberangkatkan ke Arab Saudi untuk menjaga keamanan dan mengantisipasi segala tindak kejahatan, khususnya yang menimpa jemaah haji asal Indonesia," ujar Menteri Agama Suryadharma Ali di Surabaya, Selasa (11/10/2011).

Para petugas keamanan yang bertugas di Arab Saudi berasal dari anggota TNI, Polri, dan anggota pramuka, serta beberapa satgas lainnya. Dia mengatakan, Pemerintah Indonesia tidak bisa mengirimkan personel keamanan dalam jumlah besar. Selain menjaga jemaah asal Indonesia, petugas juga membantu tim keamanan Arab Saudi untuk mengantisipasi segala bentuk kejahatan.

"Kami berharap ada bantuan dari Pemerintah Arab Saudi untuk mengamankan jemaah haji Indonesia. Meski dalam jumlah tidak besar, petugas asal Indonesia siap mencari pelaku yang nekat berbuat jahat," ungkap pejabat yang juga Ketua Umum DPP PPP tersebut.

Pada 2010, lanjut dia, beberapa anggota jemaah haji asal Indonesia menjadi korban pencurian dan perampokan. Namun berkat kesigapan aparat, pelaku dapat dibekuk dan sebagian uang bisa dikembalikan kepada pemiliknya.

Tahun ini, anggota jemaah haji asal Indonesia sudah menjadi korban perampokan di Masjid Nabawi, Madinah, pada 4 Oktober 2011. Diindikasikan, pelaku yang jumlahnya tiga orang itu berasal dari Indonesia karena bisa berbahasa Indonesia.

"Sepertinya perampok sudah paham bahwa tenaga keamanan asal Indonesia memang sedikit. Kami sangat prihatin dan menyayangkan sekali karena pelakunya diduga kuat juga orang Indonesia sendiri," tutur Suryadharma Ali.

"Petugas akan berusaha semaksimal mungkin mencari pelakunya. Semoga tidak ada lagi aksi kejahatan yang terjadi di tanah suci," katanya.

Pihaknya juga mengimbau kepada seluruh jemaah haji asal Indonesia agar tidak membawa barang berharga yang berlebihan ketika di jalan. Selain itu, baik faktor makanan maupun minuman juga harus diwaspadai.

"Makanlah makanan yang bergizi dan cukup minum agar tidak jatuh sakit. Jika tidak, maka akibatnya ibadah akan terganggu. Hati-hati di keramaian karena sangat rawan dan tidak semua orang berbuat kebaikan di sana," ungkapnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com