Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Hanya untuk Kepentingan 2014

Kompas.com - 01/01/2011, 13:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Konstelasi politik tahun 2011 ini diprediksi akan lebih "panas". Jika 2010 diisi dengan gonjang ganjing kasus yang memiliki relasi dengan kekuatan politik, tahun ini akan diwarnai dengan ramainya pembahasan paket UU politik. Sejumlah UU tersebut di antaranya UU Pemilihan Umum baik legislatif dan presiden, UU penyelenggara pemilihan umum dan beberapa UU lainnya.

Pengamat Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro mengatakan, partai politik yang akan membahasnya di parlemen harus memikirkan bahwa desain yang dirancang adalah untuk kepentingan jangka panjang, bukan hanya untuk kepentingan politik 2014.

"Dalam pembahasan UU ini, pasti mereka (partai politik) akan merespon dengan cara mereka. Paket UU politik bersentuhan langsung dengan kepentingan dan minat partai-partai. Oleh karena itu, akan terjadi pertarungan yang cukup sengit baik antar partai besar, menengah dan kecil. Belum lagi partai di luar parlemen. Tapi, harus dipikirkan bahwa parpol tidak sekedar untuk meghadapi kepentingan jangka pendek menjelang pemilu," ujar Siti yang biasa disapa Wiwik ini, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (1/1/2011).

Menurutnya, yang terpenting dari UU itu adalah, bagaimana sistem dan peraturan yang berlaku dapat menjadikan partai politik benar-benar menjadi pilar demokrasi.

"Pilarnya kepentingan publik. Jangan kepentingan yang sangat jangka pendek, pragmatis. Revisi UU jangan hanya untuk 2014. Kenapa harus berpikir 2014? Mestinya long term. Jadi kalaupun harus diperbaiki bukan hanya untuk 2014 tapi bagaimana meletakkan gagasan penyelenggaraan pemilu yang tidak boleh diintervensi oleh politisi," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com