Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komentar Ketua DPR Dihujat di Twitter

Kompas.com - 28/10/2010, 09:18 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Banyak orang menyayangkan komentar Ketua DPR Marzuki Alie terhadap jatuhnya korban dalam gempa dan tsunami di Mentawai. Ia menyatakan bahwa bencana tsunami di Mentawai adalah risiko buat warga yang tinggal di pulau.

"Kalau tinggal di pulau itu sudah tahu berisiko, pindah sajalah. Namanya kita negara di jalur gempa dan tsunami luar biasa. Kalau tinggal di pulau seperti itu, peringatan satu hari juga tidak bisa apa-apa," katanya, Rabu (27/10/2010).

Komentar tersebut langsung ditanggapi miring di situs mikrobloging Twitter. Bahkan, sampai Kamis pagi ini, masih ada puluhan respons yang menyayangkan pernyataan Marzuki. Tidak sedikit yang mengutuk Marzuki dengan umpatan kasar.

"Inikah kata wakil rakyat kita? miris sekali," demikian pengguna Twitter dengan nama akun @tian2901. "Sekalian aja bilang mati itu resiko orang hidup," tulis @fifirahardjo. Umumnya, komentar berisi bahwa Ketua DPR dinilai tidak berpihak kepada korban bencana yang baru saja terjadi. "Si Marzuki ga ada empatinya sama sekali," tulis @tita3sia.

"Sumpah deh dia enggak kenal profesi nelayan apa. Masa nelayan disuruh hidup di kota!" tulis @kikinsays. "Gue yakin dia tinggal di rusun dan enggak pernah jalan-jalan," tulis @oktavirawibowo. "Gue yakin Marzuki Ali bilang orang enggak usah tinggal di pulau kecil karna dia nggak tau betapa cakepnya pulau-pulau kecil di Indonesia," tulis @increduyble.

Ada pula yang menyebut komentar Marzuki tak ada bedanya dengan alay, istilah untuk orang yang tidak bermutu. Beberapa pengguan twitter pun balik berkomentar bahwa hujatan kepada Marzuki sudah konsekuensi menjadi Ketua DPR. "Disambit dan dicecar itu konsekuensi jadi ketua DPR macam Marzuki Alie," ujar @hellowglow.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com