Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Brimob Ditembak, TNI-Polri Merapat

Kompas.com - 16/06/2010, 13:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso memerintahkan jajarannya di Papua untuk berkoordinasi dengan jajaran Kepolisian untuk pengamanan di wilayah tersebut, menyusul penembakan satu anggota Brimob di Kabupaten Puncak Jaya, Papua Senin lalu.

"Saya telah memerintahkan Kodam setempat untuk merapat ke Polda Papua untuk berkoordinasi apa yang bisa dibantu TNI untuk mengamankan Papua," katanya seusai memimpin upacara serah terima jabatan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) di Jakarta, Rabu (16/6/2010).

Panglima TNI menegaskan, TNI tidak akan melakukan penambahan pasukan ke wilayah itu selain membantu pengamanan oleh Polda setempat. Djoko menegaskan, status keamanan di Papua masih tertib sipil sehingga pengamanan dilakukan oleh kepolisian di garda depan, sedangkan TNI akan membantu jika diminta untuk membantu. "Jadi, tidak ada status darurat militer di Papua. Yang ada darurat sipil di mana kendali keamanan berada di tangan kepolisian. TNI hanya membantu saja," katanya.

Brigadir Satu Agus Suhendra, anggota Brigade Mobil, tewas ditembak orang tak dikenal di Kabupaten Puncak Jaya, Papua, Senin lalu. Sehari kemudian jenazahnya diterbangkan dari Bandar Udara Sentani, Jayapura, menuju Jakarta dengan menggunakan pesawat Lion Air MD-90. Agus ditembak ketika berpatroli bersama rekan-rekannya di Puncak Jaya.

Menurut Kepala Biro Logistik Kepolisian Daerah Papua Komisaris Besar Setiadi PL, korban yang merupakan personel Satuan Pelopor II Kepolisian Brimob, Markas Kedung Halang, Bogor, itu ditugaskan untuk menindak kelompok kriminal bersenjata di Puncak Jaya.

Penembakan terjadi Senin sekitar pukul 15.20 WIT di Kampung Yambi. "Saat kejadian, korban bersama rekannya sedang berpatroli mendekati sasaran tempat kelompok bersenjata. Melihat petugas, kelompok tersebut kemudian melepaskan tembakan (dan mengenai Agus)," papar Setiadi.

Juru bicara Kepolisian Daerah Papua, Ajun Komisaris Besar Wachyono, menambahkan, jarak tembak diperkirakan lebih kurang 3,5 meter. "Korban mengalami luka tembak pada bagian rahang kanan atas, tembus rahang kiri di bawah telinga. Saat dievakuasi menuju Rumah Sakit Mulia, dalam perjalanan korban meninggal dunia," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com