Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Susno Minta SBY Turun Tangan

Kompas.com - 11/05/2010, 10:23 WIB

DEPOK, KOMPAS.com — Istri mantan Kepala Bareskrim Mabes Polri Komjen Susno Duadji, Herawati, meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono turun tangan dalam kasus yang menimpa suaminya. Herawati mengatakan, penangkapan Susno adalah cermin perlakuan sewenang-wenang oleh polisi.

"Suami saya dijadikan tersangka, ditangkap, dan ditahan tanpa ada bukti yang kuat dan hanya berdasarkan saksi-saksi yang direkayasa," kata Herawati dalam keterangan pers di kediamannya di Cinere, Depok, Selasa (11/5/2010). Herawati membacakan pernyataannya yang ditujukan kepada Ibu Ani Yudhoyono. Keterangan Herawati disiarkan langsung oleh salah satu stasiun televisi nasional.

"Saya beserta keluarga besar Susno Duadji berharap, Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berkenan turun tangan selaku panglima tertinggi TNI dan Polri untuk mengambil alih penanganan kasus yang menimpa suami saya sehingga perilaku kesewenangan yang dilakukan sejumlah elite Polri tidak terjadi lagi," ucapnya.

Herawati yakin, Susno tidak melakukan tindak pidana korupsi sebagaimana dituduhkan polisi. Justru, kata dia, selama ini Susno berjuang memberantas korupsi di tubuh kepolisian. Langkah Susno ini, menurutnya, selaras dengan instruksi Presiden.  

"Ibu Hj Ani Susilo Bambang Yudhoyono yang saya hormati, saya beserta keluarga besar Susno Duadji merasa yakin bahwa Presiden RI tetap serius memiliki komitmen memberantas korupsi dan berbagai penyakit masyarakat lainnya," kata dia.

Seperti diberitakan, Susno dinyatakan ditangkap seusai menjalani pemeriksaan dalam kasus sengketa penangkaran arwana, Senin (10/5/2010) di Mabes Polri, Jakarta. Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Edward Aritonang menyatakan, Susno ditangkap karena statusnya adalah tersangka penerima suap. Tiga saksi menyebut Susno menerima uang sebesar Rp 500 juta terkait penanganan kasus itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com